Ketua PTSM Janji Harga Tembakau Stabil, Petani di Sumenep Mulai Panen dengan Harga Jual Rp50 Ribu per Kilogram

Musim panen tembakau mulai dirasakan sejumlah petani di Kabupaten Sumenep. Di tengah kekhawatiran soal harga, Ketua Paguyuban Tembakau Sumenep Madura (PTSM), H Syafwan Wahyudi, menjamin kestabilan harga tembakau tahun ini.
Bahkan, sejumlah petani mengaku telah menjual hasil panen awal mereka dengan harga mencapai Rp50 ribu per kilogram.
Sadi (60), petani asal Desa Pakondang, Rubaru, Sumenep mengaku bersyukur dengan harga tersebut. Ia menanam 10 ribu bibit tembakau sejak dua bulan lalu, dan kini mulai menikmati hasilnya.
“Sepuluh ribu bibit saya tanam, laku Rp8 juta saat panen hari ini,” ujarnya saat ditemui, Minggu, 20 Juli 2025.
Sadi mengatakan masa tanam tembakau di daerahnya berlangsung sekitar dua bulan. Beberapa petani, termasuk dirinya, memulai tanam lebih awal. Mulanya, ia mengaku cemas lantaran masa awal tanam cuaca kurang sahabat akibat sering turun hujan lebat.
“Tapi, alhamdulillah. Laku segini (8juta). Karena memang kualitas daun (tembakau) kurang bagus. Jadi dapet harga segitu,” ujar Sadi seraya melempar senyum tipis.
Sadi mengaku optimis, harga tembakau ke depannya akan teruk naik dan sesuai harapan para petani tembakau. “Lihat saja nanti, harganya (tembakau),” imbuhnya.
Janji Paguyuban Pengusaha Rokok Sumenep soal Harga Tembakau
Dalam sebuah kesempatan, Ketua PTSM, H Syafwan Wahyudi mengungkapkan komitmennya untuk memperjuangkan harga tembakau yang menguntungkan petani, khususnya di wilayah Sumenep.
Dia berujar akan melindungi petani dari fluktuasi harga yang merugikan petani tembakau. Hal itu disampaikan H Syafwan Wahyudi dalam acara forum group discussion (FGD) yang digelar Forum Pimpinan Asosiasi Media (For-PAM) di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Kamis, 17 Juni 2025.
“Kami akan bantu menjaga harga tembakau tetap stabil, dan menguntungkan bagi petani,” kata Syafwan Wahyudi kala itu.
Selain itu, pengusaha rokok lokal yang akrab disapa H Udik itu juga berujar, tembakau dan garam sebagai tulang punggung ekonomi Madura. Menurutnya, dukungan terhadap rokok lokal bukan semata bisnis, melainkan juga keberpihakan terhadap kesejahteraan petani.
“Kami punya lima misi utama. Yaitu meningkatkan penerimaan negara, mendongkrak DBHCHT, menjaga stabilitas harga tembakau, membangun ekosistem industri, dan tentu mensejahterakan petani,” kata pemilik PR DRT Group itu. (mr)