SUMENEP, Lensa Madura – Program pemerintah melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Sumenep yang sebelumnya bernama Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) untuk program bantuan bibit dan penanaman bibit bawang merah oleh petani dinilai gagal.
Program bantuan untuk 26 kelompok tani (Poktan) di Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Sumenep senilai Rp 4 miliar lebih itu oleh petani disebut tak sesuai informasi yang beredar.
JR (inisial) petani di Desa Basoka menuturkan, program penanaman bibit merah program pemerintah justru banyak busuk sebelum ditanam.
“Bawang yang ditunjukkan saat serimonial panen bawang merah di depan Bupati Sumenep saat turun ke Desa Basoka itu bukan bibit dari program bantuan. Biasa itu kelompok ingin disanjung Pak Bupati saja,” terang JR kepada awak media yang melakukan investigasi ke petani di Desa Basoka Jum’at, 11 Maret 2022.
Masih menurut petani JR, bibit bawang yang ditunjukkan pada kegiatan perayaan panen bawang merah itu murni bibit bawang milik petani. Bukan bagian dari program anggaran Tahun 2021 senilai Rp 4 miliar lebih tersebut.
“Setiap anggota dapat bantuan bibit bawang merah 25 kg. Tapi sebelum ditanam sudah busuk. Petani nanam sisanya tinggal 5 kg. Ada yang 2 kg. Namun tumbuhnya juga jarang-jarang,” tuturnya.
JF petani Desa Basoka lainnya menambahkan, ketika kegiatan panen raya yang dihadiri para Forkopimda Sumenep itu, ada pihak yang membeli bawang merah milik petani.
“Bawang yang dipanen dan dipajang saat kegiatan itu, hasil bibit dari milik petani yang tak tergabung di Poktan. Bibit milik petani, bukan program yang bantuan,” jelasnya.
JF menilai program DKPPP Sumenep dengan anggaran fantastis itu gagal. Sebab, petani justru sukses panen bawang dari bibit yang memang dimiliki sendiri.
Untuk diketahui, program Rp 4 miliar untuk bantuan bibit bawang merah itu terpusat di Desa Basoka. Termasuk pula pembangunan gudang penyimpanan dan pemrosesan.
Sementara, Kepala DKPPP Sumenep Arif Firmanto ketika dikonfirmasi tidak menjawab banyak. Dia mengaku sedang rapat. (Pur/Yan)