SUMENEP, lensamadura.com – Ketua Banggar DPR RI, MH Said Abdullah mengatakan, persoalan stunting dan ribuan RTLH di Madura merupakan masalah serius yang membutuhkan perhatian dari semua elemen.
Oleh sebab itu, sebagai anggota DPR RI perwakilan Madura, MH Said Abdullah berkomitmen untuk menuntaskan persoalan stunting dan RTLH di wilayah itu.
“Sebagai anggota DPR RI dari Madura, saya berkomitmen akan menuntaskan masalah stunting di Madura,” kata MH Said Abdullah saat silaturrahim bersama warga Ambunten, Sumenep, Jumat, 8 November 2024.
Ketua Banggar DPR RI empat periode ini menguraikan, salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka stunting di Madura adalah pola makan yang belum terpenuhi akibat keterbatasan ekonomi.
Di sisi lain, lanjut pria asal Sumenep ini, indikator kemiskinan di Madura juga terlihat dari masih banyaknya RTLH yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
“Jadi dua hal ini menjadi komitmen saya, persoalan stunting dan ribuan RTLH di Madura harus kita tuntaskan bersama-sama,” tegasnya.
Sementara, di Kabupaten Sumenep sendiri, upaya penurunan angka stunting terus dilakukan oleh pemerintah daerah melalui Dinkes P2KB Sumenep.
Berdasar data yang diperoleh media ini, angka stunting di Sumenep dari tahun ke tahun berhasil ditekan. Misal pada 2021 mencapai angka 29 persen, menjadi 21,6 persen pada 2022, dan kembali turun ke 16,7 persen pada 2023.
Achmad Fauzi Wongsujudo, Bupati Sumenep nonaktif yang kini maju kembali di Pilkada 2024, bertekad untuk terus menekan angka stunting hingga 10 persen di akhir tahun ini.
“Targetnya mencapai level 10 persen pada 2024 melalui pendekatan berbasis masyarakat dan layanan kesehatan yang responsif,” kata Fauzi yang juga keponakan MH Said Abdullah.
Politisi yang pernah menjadi bupati terkaya Se-Madura itu mengatakan, untuk mencapai target tersebut dibutuhkan kolaborasi semua pihak, baik antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat secara umum.
“Kolaborasi dari semua unsur adalah kunci keberhasilan program penurunan stunting. Harus optimis capai target,” tandas Fauzi, politisi PDI Perjuangan itu. (pm/mr)