SUMENEP, lensamadura.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep memiliki terobosan baru untuk meningkatkan akses pasar bagi petani.
Salah satunya, DKKP Sumenep meluncurkan aplikasi Silang Tani di Pendopo Sumenep belum lama ini, 23 Januari 2025.
Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, mengatakan, aplikasi silang tani bertujuan untuk membantu petani memasarkan hasil pertanian secara lebih luas.
Selain itu, aaplikasi tersebut merupakan langkah konkret untuk mendorong hilirisasi sektor pertanian.
“Kami ingin memberikan kemudahan bagi petani dalam menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan di luar daerah Sumenep,” kata Chainur Rasyid.
Demi kenyamanan dan keamanan pengguna, pihaknya telah memastikan sistem aplikasi ini memiliki perlindungan data yang kuat agar transaksi berjalan aman dan lancar.
Pejabat yang akrab disapa Inung itu mengatakan, luas lahan mencapai 131.000 hektare yang tersebar di 27 kecamatan menjadi bukti bawah Sumenep merupakan salah satu daerah penghasil pertanian terbesar di Pulau Madura.
“Melihat potensi yang signifikan tersebut perlu dioptimalkan melalui strategi distribusi dan pemasaran yang lebih efisien,” ujarnya.
Inung menjelaskan, melaui aplikasi silang tani, petani bisa mengunggah produk pertanian mereka setelah panen, sehingga pembeli dapat melihat dan membeli komoditas tersebut tanpa batasan geografis.
“Dengan fitur keamanan yang terus diperbarui, pengguna tidak perlu khawatir mengenai perlindungan data dan transaksi mereka,” tambahnya.
Dia menjelaskan, salah satu keunggulan aplikasi itu adalah kemampuannya untuk membuka akses pasar yang lebih luas.
Sehingga pembeli, baik dari dalam maupun luar daerah, dapat mengakses informasi tentang hasil pertanian yang tersedia di Sumenep.
“Melalui aplikasi ini, kami berharap para petani tidak hanya menjual kepada pasar lokal, tetapi juga dapat mengakses pasar nasional,” tegasnya.
Untuk memastikan keberhasilan aplikasi ini, DKPP Sumenep bekerja sama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di tingkat kecamatan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar para petani dapat memanfaatkan aplikasi ini dengan maksimal
Selain itu, karena berbasis digital, aplikasi Silangtani Sumenep juga memerlukan sistem keamanan yang andal untuk melindungi data dan transaksi para penggunanya.
Tim pengembang aplikasi menyatakan bahwa mereka akan terus melakukan evaluasi dan peningkatan sistem keamanan agar terhindar dari potensi ancaman siber.
“Keamanan menjadi prioritas utama bagi kami, dan kami akan terus melakukan pemantauan secara berkala untuk memastikan aplikasi ini aman digunakan oleh semua pihak,” tegasnya.
Saat ini, aplikasi Silangtani Sumenep sudah memfasilitasi dua komoditas utama, yakni bawang merah RBR dan cabai merah, yang telah dapat dijual melalui platform tersebut.
“Kami harap kesejahteraan petani Sumenep dapat terwujud, seiring dengan peningkatan akses pasar yang lebih luas dan efisien,” tutupnya. (ni/mr)