Lifestyle

Mengenal Mega Remmeng: Sejarah, Identitas, dan Transformasi Musik Tong-Tong

LENSAMADURA.COM – Grup musik tong-tong Mega Remmeng berdiri pada 2006 di Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep.

Berdasar informasi yang dihimpun LensaMadura.com, nama kelompok ini merujuk pada Mega Remmeng, kuda tunggangan tokoh legendaris Madura, Arya Joko Tole. Karena itu, simbol kuda terbang, yang juga menjadi lambang Kabupaten Sumenep, melekat kuat dalam identitas visual maupun artistik grup tersebut.

Sejak awal kemunculannya, Mega Remmeng dikenal sebagai salah satu pelopor transformasi musik tong-tong modern di Madura, khususnya Sumenep. Mereka tampil mencolok berkat aransemen yang memadukan ritme tradisional dengan simbol perjuangan, narasi identitas lokal, serta pembaruan estetika dalam dekorasi panggung.

Nama Mega Remmeng mulai banyak dibicarakan setelah menorehkan sejumlah prestasi pada 2007–2009. Grup ini meraih Dekorasi Terbaik (2007), Aransemen dan Dekorasi Terbaik (2008), dan Juara Umum (2009). Reputasi itu mengantar Mega Remmeng mewakili Kabupaten Sumenep dalam ajang musik dan tari di Kota Malang pada 2012.

Memasuki 2013, Mega Remmeng memilih vakum dari panggung besar. Meski absen dari festival utama, para personelnya tetap aktif di pentas-pentas lokal di bawah nama Kirmata. Mereka bahkan masih merebut sejumlah prestasi, termasuk Juara 3 PR Jawara Internasional Djaya di Pamekasan pada 2024.

Momentum Kebangkitan

Pada Festival Musik Tong-Tong 2025, yang menjadi bagian dari kalender Kharisma Event Nusantara (KEN), Mega Remmeng kembali ke panggung besar dengan formasi baru yang sebagian besar diisi generasi muda. Mereka mengusung kembali ikon kejayaannya: Kuda Terbang Arya Joko Tole (Arya Kuda Panoleh), yang kini diintegrasikan ke dalam aransemen, dekorasi, dan narasi artistik.

Warna putih, yang sejak lama menjadi identitas Mega Remmeng, kembali mendominasi sebagai simbol kesucian dan fitrah manusia. Penampilan mereka tahun ini bukan sekadar comeback, tapi langkah kebangkitan seni musik lokal dan ruang estafet bagi generasi muda.

Penampilan tersebut membuahkan hasil. Mega Remmeng meraih penghargaan Dekorasi dan Penyaji Terbaik pada Festival Musik Tong-Tong se-Madura 2025. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button