SUMENEP, lensamadura.com – Penerima KIP Kuliah di UNIBA Madura di tahun 2024 mengalami penurunan hampir 50 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Terbukti, pada tahun 2023 jumlah penerima KIP Kuliah di UNIBA Madura tercatat sebanyak 399 mahasiswa. Namun, pada tahun 2024, jumlah tersebut turun drastis menjadi hanya 181 mahasiswa.
Penurunan ini memunculkan berbagai spekulasi, meskipun alasan administratif dan seleksi bukan faktor utama.
Publik menduga penurunan ini terkait dengan serangkaian kasus yang menyeret nama UNIBA Madura.
Misal, kasus pelecehan seksual, narkoba dan meruyak hingga kasus dugaan sunat dana KIP Kuliah diduga jadi biang penurunan tersebut.
Fakta merosotnya penerima KIP tersebut dibenarkan oleh Rektor UNIBA Madura, Rahmad Hidayat.
Dia menyebut jumlah penerima KIP di UNIBA Madura tahun 2024 memang berkurang ketimbang 2023.
“Penerima KIP tahun 2024 berjumlah 181 mahasiswa semuanya skema 1. Itu saya sendiri yang melobi ke dikti,” kata Rahmad Hidayat saat dikonfirmasi di ruang tamu UNIBA Madura, Jumat, 10 Januari 2024.
“Proses pengajuan KIP ini tidak ada yang tahu, yang ngajukan lewat tangan saya. Warek saja saya tidak beritahu berapa angkanya, hanya saya yang tahu,” tambahnya.
Sementara, salah satu mahasiswa UNIBA Madura turut merespons terkait anjloknya jumlah penerima KIP di kampus tersebut.
Mahasiswa yang meminta namanya dirahasiakan itu mengaku miris kenapa penerima KIP tahun 2024 hanya berasal dari skema 1.
Bahkan dia menilai jumlah penerima KIP di kampusnya belum menjangkau seluruh mahasiswa yang membutuhkan.
“Kami merasa kampus seharusnya lebih proaktif memperjuangkan hak mahasiswa yang membutuhkan,” katanya, Senin, 13 Januari 2024.
Mahasiswa tersebut juga mempertanyakan transparansi kampus dalam pengajuan dan pengelolaan data penerima KIP.
“Jika kampus sudah maksimal? Mengapa hanya skema 1 yang diajukan?,” tanyanya heran. (kn/mr)