Meretas Perjalanan Hodaifah, Sosok Perempuan Tangguh Jajaki Bisnis secara Mandiri, Mulai Miniatur Kardus hingga Sukses Rintis Waroeng Barbar
LENSAMADURA.COM – Perempuan memiliki peran penting dalam menggerakkan roda ekonomi, bukan hanya sebagai pelaku pendukung, tetapi sebagai inisiator dan penggerak utama.
Barangkali narasi di atas pantas disematkan kepada Hodaifah, seorang perempuan yang konsisten menjajaki dunia usaha yang terus bertumbuh dari bawah.
Hodaifah, atau yang akrab disapa Ook, adalah perempuan asal Dungkek, Sumenep, yang mulai menjajaki dunia bisnis tak lama setelah keluar dari pesantren dan menjadi mahasiswa.
Berbekal kreativitas dan semangat yang tinggi, Ook mulai memutar otak untuk bertahan hidup. Perjalanan bisnisnya dimulai pada tahun 2013, saat ia aktif di organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Waktu itu, tangan kreatifnya menyulap kardus menjadi miniatur rumah bernilai jual. Dari kontrakan kecil, ia mulai menjual berbagai produk kerajinan tangan, dan aksesoris hasil buatan sendiri.
Perjalanan bisnisnya tak berhenti di situ. Sekitar 2019 hingga 2020, ia membuka etalase kecil di kontrakan yang juga menjadi markas alumni PMII.
Di sana, ia menjual aneka peralatan kecantikan dan produk rumah tangga. Sembari merintis jualan secara daring, Ook mulai memahami dinamika pasar ritel skala kecil.
Lompatan signifikan terjadi pada 2022. Bersama sang suami, Khairul Umam, ia membuka toko ritel bernama Arya Mart.
Dengan konsep swalayan dan lokasi strategis, Arya Mart berkembang pesat dan menjadi tumpuan warga sekitar di pusat kota untuk berbelanja kebutuhan harian.
Meski Arya Mart tak lagi beroperasi, semangat wirausaha Ook tidak surut. Sejak 2024 hingga sekarang, ia meluncurkan lini bisnis baru: Waroeng BarBar. Menyasar segmen kuliner cepat saji, warung ini menawarkan ayam geprek, aneka minuman, dan menu harian yang lengkap.
Waroeng BarBar mendapat respons positif dari pelanggan. Pesanan terus mengalir, apalagi dengan lokasi yang strategis di Jalan Raya Dungkek, tepatnya di Komplek Pasar Langit, Romben Rana, Dungkek, Sumenep.
Tak hanya itu, ia juga mendirikan Bang’ Arya, layanan keuangan mikro berbasis gerai. Dari tarik tunai hingga penjualan pulsa dan token listrik, Bang’ Arya menjawab kebutuhan warga akan layanan praktis dan terjangkau.
“Dari awal, saya hanya ingin punya usaha yang bisa terus berkembang, walau dimulai dari hal-hal sederhana,” ujar Ook, ibu dari dua anak itu, kepada LensaMadura.com, Rabu, 30 Juli 2025.
Di tengah geliat ekonomi lokal, nama Hodaifah menjadi contoh pebisnis perempuan yang konsisten meniti jalan mandiri.
Berkat kreavitas dan ide yang tak pernah surut, setiap langkah yang ia tapaki adalah cerita tentang keberanian membaca peluang. (*)



