Mahasiswi KKN Universitas Annuqayah Posko 06 di Desa Banuaju Barat Ajari Warga Kuasai Strategi Digital Marketing

SUMENEP, LensaMadura.com – Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) posko 06 Universitas Annuqayah Guluk-Guluk menggelar seminar bertema “Menguasai Tren dan Strategi Digital Marketing untuk Sukses di Era Ekonomi Digital” di Balai Desa Banuaju Barat, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, Sabtu, 13 September 2025.
Ratusan warga, mulai dari pemuda hingga pelaku usaha, antusias mengikuti kegiatan yang dirangkai dengan pemeriksaan kesehatan mata gratis.
Ketua Posko 06 KKN Universitas Annuqayah di Desa Banuaju Barat Siti Nur Khalisa saat sambutan pembukaan menjelaskan tujuan kegiatan seminar tentang strategi digital marketing itu.
“Kami ingin ada jejak positif terhadap masyarakat di sini. Salah satunya melalui kegiatan seminar ini. Karena meski ada produk tapi tidak menguasai marketing, bisa gagal. Seminar ini dalam rangka belajar cara marketing lewat digital,” kata mahasiswi berparas cantik ini di hadapan ratusan peserta.
Kepala Desa Banuaju Barat H. Suninto mengapresiasi kegiatan untuk mendidik warganya tentang penguasaan pemasaran melalui platfom media sosial itu.
Dia berharap kegiatan itu membuat masyarakat terlatih keahliannya menguasai teknologi. Khususnya strategi mempromosikan produk.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Universitas Annuqayah melalui mahasiswi yang KKN di desa kami telah mengadakan kegiatan yang sangat mendidik ini,” kata Suninto saat sambutan.
Pihaknya berharap, kegiatan KKN ini bisa mengubah pola pikir masyarakat. Dari pola konvensional ke tren terkini dalam dunia marketing. Tentu masyarakat harus pula semangat berwirausaha.
Sementara, pemateri seminar Moh. Hasyimi, S.Kom M. Kom menjelaskan pentingnya menguasai ilmu marketing. Sebab, itu kunci untuk sukses memasarkan produk lewat dunia digital. Karena saat ini sudah tren atau perkembangannya harus demikian.
“Seperti potensi di Desa Banuaju Barat ini ada buah pohon siwalan yang bisa dibuat es taal misalnya. Bila jadi produk dikemas dengan bagus lalu ditawarkan lewat media sosial, pembelinya bisa dari mana saja,” terang Ketua Prodi Bisnis Digital Universitas Annuqayah ini.
Pria asal Pamekasan itu mencontohkan tentang serabut kelapa. Sepintas tidak berguna. Sering digunakan untuk bahan bakar saja. Padahal, sambung dia, serabut itu kini bisa diekspor untuk bahan tertentu di luar negeri.
Menurutnya, dunia digital membuka peluang luas, termasuk bagi mereka yang tidak memiliki produk sendiri.
“Bisa menjadi reseller atau menawarkan produk perusahaan lain melalui akun media sosial. Pasarnya global,” tuturnya (sid)