SUMENEP, lensamadura.com – Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep tengah menyiapkan pelatihan wirausaha santri tahun 2024.
Ada empat pelatihan yang disiapkan, meliputi pelatihan pembuatan tepung ikan, usaha angkringan, pelatihan membatik, serta ecoprint dan diving.
Nominal anggaran keseluruhan yang dicanangkan yaitu sebesar Rp 799.200.000.
Rinciannya, pagu anggaran pelatihan pembuatan tepung ikan sebesar 199.800.000. Jumlah peserta 35 orang.
Kemudian, ada pelatihan usaha angkringan melibatkan 30 peserta, pagu anggaran Rp 199.800.0000.
Ada pula pelatihan membantik dengan anggaran Rp 199.800.000 untuk 20 peserta.
Disusul pelatihan ecoprint dan diving dengan nominal anggaran yang sama, Rp 199.800.000. Jumlah peserta 20 orang.
Dalam pelaksanaan pelatihan wirausaha santri tersebut juga melibatkan sejumlah instruktur dan tenaga pedamping.
Untuk lokasi pelatihan tersebar di daratan dan kepulauan Sumenep. Misal, untuk pelatihan tepung ikan akan dilaksanakan di Pulau Sapeken, Kecamatan Sapeken.
Pelatihan usaha angkringan akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Sabilun Najah, Kecamatan Rubaru.
Untuk lokasi pelatihan membatik akan ditempatkan di Pondok Pesantren Al-Ittihad, Lembung Timur, Lenteng.
Terakhir, lokasi pelatihan ecoprint di Pondok Pesantren Aqidah Usymuni, Sumenep. Sedangkan pelatihan diving akan dilaksanakan di Pulau Gili Labak.
Kepala Disbudporapar Sumenep Mohamad Iksan mengatakan, pelatihan tersebut akan dilaksanakan pada pertengahan Juli.
“Pelatihan ini merupakan program setiap tahun, sasarannya anak-anak muda di Sumenep, terutama yang ada di Pesantren,” kata Mohamad Iksan belum lama ini, Kamis, 11 Juli 2024.
Iksan berharap, melalui pelatihan ini anak-anak muda di Kota Sumekar memiliki keterampilan di bidangnya masing-masing.
“Sehingga kualitas SDM terutama para pemuda semakin meningkat, bisa mandiri dengan berbekal keterampilan yang dimiliki,” tukasnya. (*/dir)