Sumenep – Perhelatan wisuda perdana Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura berlangsung di Gedung Campaka, Jl. Raya Lenteng, Batuan, Sumenep, Senin (23/1).
Sejak berdiri empat tahun yang lalu, UNIBA Madura akhirnya mencetak 98 sarjana angkatan pertama dari keseluruhan fakultas.
Rinciannya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Departemen Akuntansi 33 orang,
Departemen Management sebanyak 60 orang.
Fakultas Sains dan Teknologi, Departemen Informatika sebanyak 4 orang, dan Departemen Teknik Industri sebanyak 1 orang.
Menurut Ketua Yayasan Kudsiyah Bahaudin Mudhary, Prof. Dr. Achsanul Qosasi, wisuda kali ini merupakan wujud UNIBA Madura untuk memperbaiki kualitas indeks pembangunan manusia (IPM).
“Dan mudah-mudahan ini bermanfaat bagi peningkatan IPM di Madura,” kata Achsanul Qosasi.
Dia berharap, mahasiswa yang telah lulus dari UNIBA Madura menjadi bagian dari perubahan dan perkembangan kesejahteraan masyarakat Madura dan Indonesia.
Untuk mahasiswa yang berprestasi, sambung dia, mendapatkan beasiswa S2 baik di dalam negeri mau pun luar negeri.
Rinciannya, 4 mahasiswa terbaik UNIBA Madura mendapatkan beasiswa S2 ke luar negeri. Tepatnya di Charles University di Prague, Republik Ceko.
“Kami menanggung tiket pesawat pemberangkatan saja, sedangkan biaya kuliah dan akomodasinya ditanggung di Ceko,” terangnya.
Sedangkan 4 sarjana terbaik mendapatkan beasiswa S2 di dalam negeri. Sepenuhnya ditanggung UNIBA Madura dan bebas memilih kampus yang ada di Surabaya, Malang, dan Jakarta. Dengan catatan, setelah selesai harus kembali ke almamater untuk menjadi dosen.
“Silakan bisa memilih di UNAIR, Universitas Brawijaya, dan UI,” kata AQ sapaan akrab Achsanul Qosasi.
Sementara, Rektor UNIBA Madura Rachmad Hidayat menuturkan, pada tahun pertama berdirinya UNIBA Madura ada sekitar 90 mahasiswa yang mendaftar. Kemudian di tahun kedua meningkat tajam menjadi 300 mahasiswa.
“UNIBA sudah berjalan empat tahun dan setiap tahun jumlah mahasiswa yang mendaftar terus meningkat. Tahun ke tiga ada 400 orang dan tahun kemarin itu mencapai 700 orang lebih mahasiswa kami,” tutur Rachmad Hidayat.
Lebih lanjut, Rachmad Hidayat berharap kepada mahasiswa yang diwisuda agar menjaga nama baik almamater.
“Masa depan bisa ditata. Wisuda itu bukan akhir, tapi awal meniti karir,” (red)