Berita

Warga Sampang Temukan Bangkai Sapi di Sungai, Diduga Mati Akibat Wabah PMK

520
×

Warga Sampang Temukan Bangkai Sapi di Sungai, Diduga Mati Akibat Wabah PMK

Sebarkan artikel ini
Bangkai-Sapi-Akibat-Wabah-PMK
Bangkai sapi dibuang ke kali oleh Warga Sampang Madura/Foto: suarajatim

SAMPANG, lensamadura.com – Gegara Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), banyak ternak mati di Jawa Timur. Bahkan di Malang puluhan ternak mati, termasuk juga di daerah lain.

Di Sampang Madura pun mengalami hal yang sama. Puluhan ternak dikabarkan terpapar wabah PMK ini. Terbaru dua sapi warga dinyatakan diduga juga gara-gara suspek PMK.

DISPLAY ADVERTISING
Ucapan Ramadan KPU Sumenep

Informasi yang diperoleh lensamadura.com, dua sapi yang tewas ini milik peternak warga Desa Sawah Tengah Kecamatan Robatal. Kemudian, sapi yang mati ini oleh warga dibuang ke Sungai Lodan.

Baca Juga :  Gudep PP At-Taufiqiyah Sumenep Juara 1 se-Jatim Saat Ikut Lomba ini

Dugaan kuat, sapi tersebut mati lantaran terserang Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).  Tak tanggung, ada dua bangkai sapi yang ditemukan di aliran sungai tersebut.

Rizal Fahmi salah satu warga setempat menuturkan, warga menemukan bangkai sapi tersebut sekitar pukul 16.00 WIB, Minggu, 12 Juni 2022 kemarin.

“Bangkai sapi itu ditemukan oleh warga sekitar habis salat Asar kemarin,” katanya, dikutip suarajatim, Senin, 13 Juni 2022.

Baca Juga :  Forkopimka Gayam Gelar Rakor Terkait Kenaikan Harga BBM

Rizal menambahkan, kedua bangkai sapi itu ditemukan oleh warga di dua lokasi yang berbeda tapi jaraknya tidak begitu jauh.

“Yang satu ditemukan di bawah jembatan dan yang satunya nyangkut di tumpukan sampah bambu,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Adi warga setempat. Ia merasa khawatir kondisi penyebaran PMK semakin membahayakan pemilik sapi. Apalagi, lanjut Adi, bangkai yang dibuang ke sungai tersebut bisa menimbulkan bau tak sedap serta menambah mewabahnya PMK.

Baca Juga :  15 Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2022 Versi Twibbonize

“Bangkai sapi yang dibuang itu membikin warga resah karena bau dan bisa menimbulkan penyakit,” katanya menambahkan dikutip suarajatim. (*/Rif)

Info LensaMadura