SUMENEP, Lensamadura.com – Panen bantuan bibit bawang merah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep kepada Kelompok Tani (Poktan) di Desa Bun Barat Kecamatan Rubaru ternyata membuahkan hasil. Buktinya batuan bibit itu mampu menghasilkan panen 7 Ton lebih Bawang merah.
Berdasarkan data petani didesa Bun barat, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, bantuan bibit bawang melalui Anggaran Kementerian Pertanian Tahun 2022 kepada Poktan sebanyak 2,5 Ton dengan luas tanam 3 hektar.
Sementara hasil panen bawang merah dengan luas tanam 3 hektar yang sudah panen bawang seluas 2,7 hektar dengan menghasilkan bawang sebanyak 7 Ton 2 Kwintal.
Tanaman bibit bawang merah oleh kelompok tani Suryatani Bun Barat tidak hanya hasil panennya saja yang berlimpah, namun setelah masa panen itu terkait dengan harga jual bawang cukup baik, sehingga meski musim penghujan seperti saat ini harganya tetap stabil.
“Salahsatu petani menyampaikan harga jual di tingkat petani pasca panen terendah Rp17.500 dan tertinggi sampai dengan Rp19.000,- hingga Rp22.000,- perkilogram, jadi dengan harga itu patut bersyukur,” kata Nasuto, Senin (24/10).
Sementara, ketua KT Suryatani menyampaikan bahwa, pihaknya menjual umbi bawang tersebut ke PT PIR Desa Mandala, Rubaru serta sebagian dijual ke daerah Surabaya dengan harga yang berbeda.
Lebih lanjut, ia menyampaikan terimakasih kepada Menteri Pertanian yang telah membantu petani menggerakkan ekonomi petani bawang merah di Rubaru.
“Sehingga dari sebelumnya dirinya tidak tanam bawang merah, tapi berkat bantuan Upland tersebut dirinya mulai tersentuh untuk memulai tanam Holtikultura bawang merah dilahan miliknya,” kata ketua KT Suryatani Bun Barat.
Sebagai informasi, hasil panen bawang merah hari ini adalah bibit bawang merah jenis varietas Rubaru atau lokal yang mempunyai kelebihan tahan penyakit atau hama meskipun para petani menanamnya saat musim penghujan, asalkan kondisi lahan tidak ditergenang air. (Pur)