SURABAYA, lensamadura.com – Dalam rangka menyambut pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Barat, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur mulai bersiap melakukan proses proses perekrutan atlet dan pelatih. Perekrutan tersebut diambil dari penghuni Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jawa Timur.
Ketua Umum KONI Jatim, Muhammad Nabil mengatakan, ada beberapa cara dalam perekrutan atlet tersebut. Di antaranya memantau mantan atlet di PON XX 2021 Papua. Utamanya atlet peraih medali, serta rekrutmen individu untuk atlet yang tidak terpantau di PON, Porprov mau pun di cabang olahraga (cabor).
“Untuk perekrutan nanti, ada beberapa aspek penilaian mulai jenjang karir prestasi, tes fisik, tes kesehatan, tes psikologis. Semua yang sesuai standar akan kita rekrut, tapi tidak permanen akan ada promosi degradasi,” kata Muhammad Nabil, Rabu (12/7/2022) dikutip dari konijawatimur.
Dengan demikian, KONI Jatim akan memanggil pengurus cabor untuk mengonfirmasi atlet-atlet yang akan diajukan untuk menjalani tes atau seleksi.
“Kami berharap sebelum diusulkan ke KONI, atlet sudah dilakukan seleksi internal per-cabang olahraga terlebih dahulu. Sehingga sudah memenuhi standart, dan tinggal kita akan tes kondisinya,” tambah Nabil.
Setelah para atlet ini menjalani tes atau seleksi dan dinyatakan lolos, baru program puslatda akan dimulai pada Oktober 2022 mendatang.
Untuk Puslatda, lanjut Nabil, akan berjalan menyesuaikan dengan program pelatihan dari tim pelatih yang sebelumnya juga menjalani seleksi. Untuk calon pelatih wajib memaparkan programnya di hadapan tim KONI Jatim.
Adapun program puslatda berupa training camp, try out luar negeri, mendatangkan pelatih dari luar negeri, atau perbanyak mengikuti kejuaraan di dalam mau pun luar negeri. Sementara itu, tentang 15 cabang olahraga (cabor) baru yang akan dipertandingkan di PON Aceh dan Sumatera Utara dalam waktu dekat akan diidentifikasi masing-masing Cabor.
“15 cabor baru ini akan masuk pembinaan khusus (Binsus) dengan sasaran di Pra PON pada 2023. Kalau tak lakukan persiapan secara baik dan hasil Pra PON jelek, mungkin di PON tidak akan diberangkatkan,” kata Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) KONI Jatim, Dudi Harjantoro.
Dudi menuturkan, teknik dan fisik atlet harus dimulai dipersiapkan sejak sekarang. Cabor baru juga pasti sudah punya atlet yang disiapkan dan punya target jelas, kompetitor seperti apa, itu harus diketahui dan waspada dengan provinsi lain.
“Kami tunggu 15 Cabor baru ini programnya apa dan sasaran apa, alokasi anggaran seperti apa, digunakan untuk alokasi prestasi, jangan digunakan yang lain. Sasaran prestasi, supaya sasaran di Pra PON baik. Fokus dulu ke Kejurnas 2022,” pungkas Dudi. (*/red)
Source: konijawatimur