Penutupan KKM STIT Aqidah Usymuni Dikemas Dengan Istigasah dan Santunan Anak Yatim

SUMENEP, lensamadura.com – Penutupan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) STIT Aqidah Usymuni kelompok IV dikemas dengan istigasah dan santunan kepada anak yatim. Bertempat di balai desa Giring, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Jumat, 16 September 2022.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Sumenep Ny. Hj. Dewi Khalifah, Pemerintah Desa (pemdes) Giring, tokoh masyarakat dan warga setempat.

Ketua KKM kelompok IV Rofieq Rahman menyampaikan, kegiatan istigasah dan santunan anak yatim ini dilakukan sebagai rangkaian akhir dari kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM).

Baca Juga :  Sekdakab Sampang Raih Penghargaan Pejabat Inovatif dalam Madura Award 2024

“Kegiatan ini tentunya mengharapkan keridlaan dari Allah SWT, serta sebagai satu upaya mahasiswa dalam menjalin silaturahmi antara warga Desa Giring dan juga sebagai bentuk peduli sosial terhadap sesama khususnya kepada anak-anak yatim,” kata Rofieq.

Dalam santunan kali ini, mahasiswa KKM bekerjasama dengan LAZISNU Kecamatan Manding. Donasi yang telah terkumpul disalurkan kepada anak yatim yang ada di desa Giring.

“Melalui kegiatan ini dapat menghibur dan mengurangi beban yang dialami oleh anak-anak tersebut,” kata Fadillah selaku sekretaris KKM kelompok IV.

Baca Juga :  Plt Bupati Bangkalan Mohni Resmikan Klinik Asyifa Soffa

Dalam pelaksanaannya, kegiatan istigasah dan santunan diiringi dengan hadrah Albanjari, dilanjutkan pembukaan dengan pembacaan ummul kitab. Kemudian, sambutan oleh Pemdes Giring dan Wakil Bupati Sumenep Ny. Hj. Dewi Khalifah.

Kepala Desa Giring Arkan menyampaikan terimakasih kepada seluruh peserta KKM kelompok IV.

“Mohon maaf kepada mahasiswa KKM jika ada kekurangan berupa pengayoman selama berada di sini,” kata Kades Arkan dalam sambutannya.

Baca Juga :  Covid 19 di Jatim Masih Belum Reda, Muzammil Syafi'i Ajak Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Sementara Wabup Sumenep Nyai Eva berpesan kepada seluruh peserta KKM untuk tetap berpegang teguh terhadap nilai-nilai pesantren.

“Karena STIT Aqidah Usymuni sendiri lahir dari rahim pesantren dan berdiri di tengah-tengah pesantren,” pesan Nyai Eva.

Nyai Eva juga menyampaikan bahwa sebuah lembaga akan berjalan dengan bagus jika ada dukungan dari masayarakat.

“Terimakasih kepada pemerintah desa Giring dan masayarakat karena telah memberikan kesempatan kepada paserta KKM untuk mengembangkan ilmunya di tengah-tengah masyarakat,” pungkas Nyai Eva. (Rif)

Dapatkan Berita Terupdate dari Lensa Madura di: