Mengenal Sosok Hosnan si Anak Petani, Caleg DPRD Sumenep Dapil 7

SUMENEP, lensamadura.com – Nama Hosnan, tak asing lagi diperbincangkan oleh masyarakat Sumenep Dapil 7 yang meliputi Gayam, Nonggunong, Raas dan Masalembu.

Bagaimana tidak, Hosnan si anak petani itu bisa membawa banyak program pembangunan untuk pulaunya melalui kedekatannya dengan legislator Dapil Madura, MH Said Abdullah.

Berikut adalah profil Hosnan, pemuda kelahiran Pulau Raas yang saat ini maju bersaing di kontestasi pemilihan legeslatif Tahun 2024, mewakili Sumenep Dapil 7.

Hosnan, lahir di Dusun Banlendur, Desa Ketupat, Kecamatan Raas, Pada Tanggal, 27 Februari 1989.

Dia adalah putra pertama dari pasangan Abd Rauf dan Munawara.

Hosnan lahir dari keluarga yang tidak mampu. Orang tuanya seorang petani. Mata pencahariannya pun hanya cukup dimakan sehari-hari.

Mulai sejak kecil Hosnan selalu dikucilkan oleh teman-temannya, karena dia dari keluarga yang tidak mampu.

Namun, Hosnan memiliki semagat pendidikan yang luar biasa. Terbukti dia bisa melanjutkan pendidikannya di pesantren melalui program beasiswa.

Saat ini, Hosnan berdomisili di Pulau Sapudi. Tepatnya di Dusun Wakduwak, Desa Pancor, Kecamatan Gayam. Dia ikut tinggal bersama dengan Srikandi yang dipilihnya menjadi kekasih seumur hidup. Srikandi itu akrab dipanggil Shofi.

Pendidikan

Awalnya, Hosnan Belajar di SDN Ketupat 2. Namun, menginjak kelas 4, Dia dimondokkan oleh orang tuanya ke salah satu pesantren di Situbondo.

Baca Juga :  CPNS Kabupaten Pamekasan Diikutkan Latsar

Pada masa sekolah menengah pertama (SMP), Hosnan melanjutkan pendidikannya di SMP Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo. Lagi-lagi dia masuk dengan mendapatkan program beasiswa.

Sedangkan Sekolah Menengah Atas (SMA), dia tetap melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Hosnan memilih masuk di Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK) Nurul Jadid. Dia sekolah sambil mondok. Sekitar 6 tahun lamanya ia ngaji di Pondok Pesantren yang didirikan oleh KH. Zaini Mun’im itu.

Hosnan tergolong lama dan besar di pesantren. 10 Tahun lebih ia ngaji di pesantren. Bahkan sudah 3 pesantren berbeda yang dijajakinya. Terakhir, ia pernah mengabdi di Pesantren KH. Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo.

Meskipun Hosnan termasuk siswa godokan pesantren (Santri, red). Dia mampu bersaing dan masuk di Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jurusan Ilmu Politik.

Karena kecerdasannya, Hosnan bisa masuk Universitas Brawijaya melalui program Beasiswa.

Bahkan semasa di Brawijaya, Hosnan dipercaya menjadi Asisten Dosen. Dari situlah dia bisa mengembangkan ilmunya di Malang, meskipun hanya anak keluarga petani.

Sementara pendidikan S2-nya, Hosnan baru menyelesaikannya di Tahun 2023 kemarin. Dia mengambil Jurusan Administrasi Publik di Universitas Wijaya Putra, Surabaya.

Organisasi

Mulai sejak duduk di bangku SMP Nurul Jadid, Hosnan tergolong siswa yang gemar berorganisasi. Dia aktif menjadi pengurus Organisasi Intra Sekolah (OSIS), bahkan juga pernah menjadi Pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Komisariat Nurul Jadid.

Baca Juga :  Kades Banuaju Barat Pimpin Langsung Perbaikan Lampu PJU

Di bidang jurnalistik siswa, Hosnan pernah menjadi Pimpinan Redaksi (Pimred) Majalah An-Nur MAK Nurul Jadid.

Semasa kuliah, Hosnan sudah mulai menampakkan diri sebagai aktivis. Dia sering memperjuangkan hak-hak rakyat tertindas melalui organisasi ekstra kampus yang digelutinya.

Dia menjadi pendiri sekaligus Ketua Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Universitas Brawijaya Malang.

Di PMII itulah dia digodok menjadi aktivis tulen yang kesehariannya tidak terlepas dari gemblengan buku-buku bacaan.

Hosnan juga pernah menjabat sebagai Ketua IMR (Ikatan Mahasiswa Raas), Selain itu dia juga pernah menjadi Sekretaris Amazon (Alumni Zainul Hasan Genggong).

Di kepulauan, Hosnan pernah membentuk organisasi pemuda yang dikenal dengan pemuda progresif. Pasukannya pun merangkul dari berbagai alumni dan mantan aktivis kampus.

Namanya adalah organisasi Pergerakan Intelektual Peduli Sapudi (PIPS). Hosnan menjabat sebagai ketua.

Sudah banyak terobosan yang dilakukan saat PIPS bergerak. Salah satunya, bisa membawa listrik hidup 24 jam di Pulau Sapudi.

Sementara di organisasi keagamaan, Hosnan pernah menjadi Pengurus Cabang GP Ansor Sumenep.

Melalui kecintaannya kepada organisasi GP Ansor, Hosnan berhasil mengaktifkan kembali GP Ansor di Pulau Sapudi yang sudah bertahun-tahun vakum. Dia mengayomi GP Ansor di Pulau Sapudi mulai Tahun 2018.

Baca Juga :  Skor Pertandingan Madura United vs Barito Putera di Liga 1 2022-2023

Saat ini, Hosnan dipercaya menjadi Mejelis Pembina Komisariat (Mabinkom) PMII Universitas Bahauddin Madura (UNIBA) Sumenep.

Dia juga menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Studi Arus Informasi (LSAI) Sumenep di bawah komando Mas Abe (Abrari).

Politik

Di bidang politik, Hosnan memilih aktif di politik praktis. Dia mengamalkan ilmunya dengan menjadi pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Saat ini, Dia menjabat sebagai Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC PDIP Kabupaten Sumenep.

Dunia politik sudah tidak lagi membuatnya canggung. Bahkan dengan kelihaianya dalam berpolitik di usia muda, Hosnan dipercaya menjadi staff ahli Fraksi PDIP.

Sekarang, Hosnan mencalonkan diri menjadi calon legeslatif DPRD Sumenep Dapil 7 (Gayam, Nonggunong, Raas dan Masalembu).

Niat mengabdikan diri kepada masyarakat menjadi hal yang paling utama dalam pribadi Hosnan.

Sebab, Hosnan selalu mengaca kepada pengalaman pribadinya yang mulai sejak kecil hidupnya sudah penuh dengan perjuangan. Bahkan perjalannya sampai saat ini dilalui dengan keringat darah dan air mata.

Sehingga, memperjuangkan hak masyarakat adalah kalimat utama yang selalu didentumkan di dalam Hati Hosnan.

Demikianlah profil singkat Hosnan Caleg DPRD Sumenep Dapil 7 yakni Gayam, Nonggunong, Raas, Masalembu. (red)

Dapatkan Berita Terupdate dari Lensa Madura di: