SUMENEP, Lensamadura.com — Demi menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Sumenep, Satuan Tugas Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Meliputi Kejaksaan, Kepolisian, Perekonomian, Perindag dan Pertanian lakukan Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Sumenep dengan menggelar monitoring penyaluran pupuk bersubsidi ke Kios Pupuk Lengkap (KPL), tepatnya di kecamatan Manding dan Dasuk, Kamis 24/11/2022.
TIM KP3 Meliputi Kejaksaan, Kepolisian, Perekonomian, Perindag dan Pertanian lakukan monitoring ke Distributor serta Kios untuk memastikan ketersediaan pupuk serta pengawasan pupuk yang akan disalurkan ke petani nantinya.
Informasi yang dihimpun media ini, kunjungan TIM KP3 dalam rangka melakukan monev ke berbagai Distributor, toko, kios dan pengecer tersebar diberbagai wilayah kecamatan.
“Terjadwal mulai dari 15 November 2022 hingga 18 November 2022 dan 21 November 2022 hingga 25 November 2022”. Ungkapnya Secara Tertulis kepada media lensamadura.com
Kegiatan monev yang digelar KP3 tersebut dalam rangka mengetahui Stok Pupuk Subsidi yang ada diberbagai Distributor dan kios, sehingga Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian serta stakeholder lainnya mampu memberikan penjelasan terkait keterbatasan alokasi pupuk bersubsidi tersebut.
“Yang paling banyak dibutuhkan adalah NPK Ponska, dan Urea. Tapi karena alokasi yang diberikan pemerintah pusat melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur tidak sesuai dengan jumlah RDKK yang diajukan, maka petani hanya mendapatkan dibawah kebutuhan/tidak sesuai RDKK untuk pupuk jenis tersebut,” ungkapnya.
Maka dari itu pihaknya meminta, petani tidak bergantung dengan jenis pupuk tersebut.
Namun demikian, pihaknya mengupayakan untuk ke depan petani tidak akan kesulitan lagi mendapat pasokan pupuk, akan tetapi semuanya bergantung pada suplier sebagai penyalur pupuk dari pusat melalui provinsi.
“Ini karena musim tanam kedua yang berbarengan saja. Jadi distribusi yang agak sedikit lamban dan antrian yang terlalu banyak. Karena ini bukan hanya di sumenep, tapi seluruh indonesia mengalami hal seperti ini” imbuhnya. (Pur/Yan)