782 Wisudawan Universitas Annuqayah Dikukuhkan, Ini Pesan Rektor
SUMENEP, LensaMadura.com – Universitas Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, menggelar Rapat Senat Terbuka dan Wisuda ke-XXVII Program Sarjana dan Magister di Aula Asy-Syarqawi Pondok Pesantren Annuqayah, Senin, 27 Oktober 2025. Sebanyak 782 lulusan dikukuhkan dalam prosesi tersebut.
Acara wisuda dihadiri oleh para masyaikh dan ibu nyai di lingkungan Pondok Pesantren Annuqayah, mitra universitas, pimpinan perguruan tinggi, serta ratusan wali mahasiswa.
Rektor Universitas Annuqayah, Dr KH Muhammad Hosnan, menyebut momentum wisuda kali ini menandai babak baru bagi kampus yang berakar di pesantren tersebut.
“Sebagai proses penyatuan penggabungan, perjalanan ini tidak mudah karena sempat terhambat pergantian pemerintahan pada 2024. Alhamdulillah, pekan lalu kami sudah menerima rekomendasi dari Direktorat Kelembagaan Ditjen Dikti dan Kemenag RI. Kini tinggal menunggu keputusan Mendikti Saintek untuk finalisasi di PD Dikti,” ujarnya.
Ia berharap proses penggabungan kelembagaan itu berjalan lancar dan mendapat doa dari seluruh pihak yang hadir.
Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu menjelaskan, Universitas Annuqayah kini memiliki 19 program studi yang terdiri atas 11 bidang keagamaan dan 8 non-keagamaan. Tahun ini, kampus juga mendapat izin pendirian empat program studi baru dari Mendikti Saintek.
“Pertama, Program Studi Kecerdasan Buatan (AI). Ini barangkali satu-satunya prodi AI di perguruan tinggi swasta di Indonesia. Biasanya hanya ada di kampus negeri,” katanya.
Prodi kedua adalah Sains Lingkungan, yang sejalan dengan visi Annuqayah sebagai Green Pesantren. “Prodi ini untuk memperkuat komitmen pesantren dalam menjaga dan mengembangkan kelestarian lingkungan,” tutur Kiai Hosnan.
Sementara dua prodi lain adalah Sastra Indonesia dan Hukum Bisnis. Sastra Indonesia didirikan karena tradisi literasi di Annuqayah sangat kuat, dengan banyaknya teater pesantren dan tokoh sastra seperti Kiai M Faizi serta Dr KH Muhammad Shalahuddin. Adapun Hukum Bisnis lahir dari semangat kewirausahaan Annuqayah yang memiliki banyak unit usaha dan jaringan alumni.
“Dengan tambahan itu, Universitas Annuqayah kini menaungi 23 program studi,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Kiai Hosnan juga menyinggung sejumlah prestasi mahasiswa Annuqayah di tingkat nasional dan internasional, termasuk pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Sekolah Indonesia Makkah. Ia berpesan agar para lulusan tidak minder membawa identitas pesantren.
“Pesantren kita lebih tua dari Indonesia. Maka sarjana Annuqayah adalah pemilik Indonesia. Jadilah insan yang mengabdi dan menyejahterakan masyarakat,” katanya.
Ia menutup sambutannya dengan pesan moral bagi para wisudawan. “Tetaplah takzim kepada guru dan orang tua. Cintailah pasangan dan keluarga kalian. Lahirkan generasi baru yang mengibarkan bendera Annuqayah menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya. (*)



