EKSIS: Tahu Taqwa saat produksi tahu di Jl. R. Asiz, No. 140D, Kel. Jungcangcang, Kec. Pamekasan. |
LensaMadura.Com, Pamekasan – Tahu Taqwa, salah satu pabrik tahu di Kab. Pamekasan dikenal sebagai pabrik paling tua. Pasalnya, sejak tahun 1998-sekarang pabrik tersebut memproduksi tahu. Pabrik tersebut beralamat di Jl. R. Abd. Aziz, No. 140D, Kel. Jungcangcang, Kec. Pamekasan.
Sebelumnya pabrik tahu Taqwa dikelola oleh Rachmad Basuki. Namun setelah Rachmad Basuki wafat, pabrik tersebut diambil alih oleh putra-putranya. Terbaru, sejak dua bulan terakhir ini dikelola oleh Shafira Fitri Maulani, salah putri Rachmad Basuki.
Fitri, sapaan akrab Shafira Fitri Maulani menjelaskan, bahan utama untuk produksi tahu berupa kedelai dengan cara diredam sekitar 6-8 jam; pencucian, penggilingan sampai menjadi bubur kedelai. Kemudian tahap selanjutnya bubur kedelai dimasak, lalu disaring dan pencukaan. Sedangkan tahap akhir yakni pengepresan.
“Setiap hari pabrik tahu taqwa memproduksi sekitar 60 papan tahu, bahkan bisa lebih karena dari saking banyaknya peminat tahu,” jelas Fitri, Selasa 16 Juni 2020.
Menurutnya, tahu tersebut bukan hanya bisa dijadikan lauk-pauk saja akan tetapi bisa juga dibuat snack. Seperti tahu bakso, tahu walik, tahu bulat, batagor dan lain-lain.
“Omzet yang didapat rata-rata sekitar Rp 60 juta perbulan karena sudah banyak pelanggan yang percaya bahwa produk tahu dari pabrik kami itu bagus,” papar Fitri gembira.
Berkat konsistensi pengelola pabrik tahu taqwa, sampai sekarang bisa bertahan dan populer di tengah masyarakat dan menjadi pabrik tahu tertua di kota Gerbang Salam itu.
“Semua ini bermula dari nol dan bermodal sebuah keberanian untuk membuka usaha,” pungkas Fitri (ros).