JAKARTA, LensaMadura.com – SKK Migas berencana akan menggarap lagi 4.500 sumur migas tua yang tidak aktif. Upaya itu diharapkan dapat membantu mendongkrak produksi minyak nasional.
Kepala Divisi program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro mengatakan, ada beberapa hal yang akan didorong SKK Migas di tahun 2025 ini. Salah satunya, optimalisasi produksi dan juga teknologi.
“Tentu saja salah satunya itu bagaimana kita meningkatkan aset-aset yang saat ini sudah kita miliki. Saat ini kita sudah ada sekitar 4.500 sumur idle yang sudah berpotensi untuk direaktifasi dengan mendorong penambahan produksi minyak nasional,” kata Hudi, dalam acara Media Gathering di Jakarta Selatan, Rabu, 12 Maret 2025.
Hudi menambahkan SKK Migas juga akan mengoptimalkan penggunaan teknologi dan teknik produksi seperti multi-stage factory, seperti yang dilakukan di Rokan saat ini, Enhanced Oil Recovery (EOR), dan juga melalui teknologi.
Di samping itu, kata dia, SKK Migas juga tidak dapat hanya bergantung pada aset yang sudah ada. Untuk mencapai peningkatan produksi, salah satu program dari Kementerian ESDM sendiri ialah mendorong eksplorasi secara masif.
“Terutama fokusnya itu di wilayah Indonesia Timur yang di mana memiliki potensi penemuan cadangan-cadangan baru. Tentu saja nanti akan didorong melalui skema kerja sama ataupun insentif yang akan lebih menarik lagi,” jelasnya.
Hudi menjelaskan, sumber produksi gas Indonesia ini diambil dari 20 cekungan, dari total 128 cekungan yang ada. Selaras dengan itu, menurutnya kurang lebih ada sekitar 60 cekungan baru yang masih memiliki potensi.
Lebih lanjut dia menjelaskan, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk melakukan reaktivasi sumur-sumur idle ini. Salah satunya, sumur itu bisa dikelola oleh KKKS untuk mereaktifasi. Namun bila nilai ekonominya kurang, bisa diberikan sejumlah penawaran untuk para KKKS.
“Dikasih opsi apakah itu dikerjasamakan dengan pihak ketiga yang mau melakukan reaktifasi itu,” katanya.
Namun, Hudi belum dapat memastikan kapan rencana ini akan digenjot. Meskipun angkanya cukup besar, menurutnya tetap besarannya tidak akan sebesar menemukan sumur baru.
“Segede-gedenya kalau memang bicara sumur idle kan ya itu kan untuk maintain untuk ini, supaya jangan drop jadinya kita. Tadi kan sudah dibilang, kecenderungan di kita kan masalahnya lifting itu kan turun terus. Nah, jadi upayanya itu bagaimana caranya? Pertama, jangan sampai turun, dan habis itu kita naikin,” pungkasnya. (sc/mr)