SUMENEP, lensamadura.com – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Sumenep meminta pihak penyelenggara event untuk terbuka terkait dana sponsorship dari sejumlah lembaga, baik perbankan maupun dari sejumlah pengusaha rokok yang dinilai sejauh tidak banyak diketahui publik.
Hal itu disampaikan Wahyudi, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Sumenep. Ia meminta kepada Disbudporapar setempat untuk menyampaikan secara terbuka dan merinci berapa anggaran yang didapat dari sponsorship tersebut.
“Kita semua tentu paham, event ini sudah dianggarkan di APBD. Lalu kemudian masih dibantu sponsorship, nah yang ini (sponsorship) dananya masyarakat banyak yang tidak tahu ada berapa besarannya dan banyaknya sponsorship ada berapa yang kerjasama” kata Wahyudi kepada Lensa Madura, Senin, 9 September 2024.
Wahyu sapaan akrabnya memastikan akan terus menelusuri anggaran event tersebut. Sebab menurut dia, event untuk Sumenep Vaganza dan yang lainnya diduga banyak yang janggal, salah satunya dominasi satu EO, kemudian para pelalu UMKM ditarik biaya stand ratusan ribu hingga jutaan.
“Akan kami kawal terus, dan kami mendorong kepada pemerhati UMKM untuk melaporkan kejanggalan itu. Kita juga akan mendorong pihak penegak hukum untuk mengusut permasalahan ini. Bahkan saya sudah dapat infonya Kejaksaan telah melakukan klarifikasi kepada para sponsorship” ungkapnya.
Wahyu juga menyinggung pihak sponsorship yang saat ini sudah mulai dimintai keterangan oleh pihak Kejaksaan. Sehingga dirinya berkeyakinan jika hal tersebut dinilai ada masalah.
“Saya dapat informasi pihak sponsorship ini ada yang sudah dipanggil Kejaksaan untuk dilakukan klarifikasi. Itu artinya memang ada masalah atas persoalan dana sponsorship untuk event di Sumenep,” tegasnya.
Diaktakan Wahyu, pihaknya akan segera melakukan komunikasi dengan pihak penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan atas persoalan dimaksud.
“Nanti kita akan kroscek lebih jauh siapa saja yang sudah dilakukan klarifikasi Kejaksaan dan sejauh mana” pungkasnya. (yd/mr)