BeritaDiscover

Polisi Ungkap Kronologi Robohnya Pagar Pembatas saat Final Karapan Sapi di Sumenep

196
×

Polisi Ungkap Kronologi Robohnya Pagar Pembatas saat Final Karapan Sapi di Sumenep

Sebarkan artikel ini
INSIDEN: Ilustrasi pagar roboh dan karapan sapi. LENSAMADURA/Open AI

SUMENEP, LensaMadura.com – Kepolisian Resor (Polres) Sumenep mengungkap kronologi lengkap peristiwa robohnya pagar pembatas penonton karapan sapi di sisi timur di Lapangan Kerapan Sapi Giling, Desa Pangarangan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep.

Insiden tragis tersebut terjadi saat berlangsungnya final lomba Karapan Sapi “Pakar Sakera” Piala Bupati Cup 2025, Minggu, 22 Juni 2025.

Menurut keterangan kepolisian, kegiatan lomba tersebut dijadwalkan berlangsung mulai pukul 08.00 WIB-17.30 WIB dan mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat. Akibatnya, penonton membeludak dan sebagian menaiki pagar tembok pembatas sisi timur lapangan, tepat di garis finis.

“Panitia sempat memberikan imbauan agar penonton tidak berdiri di atas pagar tersebut. Namun imbauan tidak diindahkan, hingga pada puncak pertandingan, sekitar pukul 17.20 WIB, pagar sepanjang 25 meter dan tinggi 4 meter itu roboh dan menimpa empat orang yang berada di bawahnya,” kata Plt Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti, Minggu malam, 22 Juni 2025.

AKP Widiarti menyebutkan, petugas keamanan yang bertugas di lapangan bersama panitia langsung melakukan evakuasi korban ke Puskesmas Pamolokan untuk mendapat pertolongan pertama. “Selanjutnya, keempat korban dirujuk ke RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep untuk penanganan intensif,” jelasnya.

Satu dari empat korban, yakni Sueb (60), warga Desa Aeng Merah, Kecamatan Batuputih, dinyatakan meninggal dunia pada pukul 19.40 WIB setelah sempat menjalani perawatan intensif.

“Tiga korban lainnya mengalami luka-luka, mulai dari robek di kaki hingga patah tulang,” sebutnya.

Pihak kepolisian menegaskan bahwa selama jalannya acara, situasi keamanan secara umum tetap kondusif tanpa adanya kericuhan.

“Namun pagar yang roboh itu diketahui dalam kondisi miring bahkan sebelum kegiatan dimulai, karena faktor usia bangunan yang sudah tua dan butuh perawatan,” ujarnya. (mr)