Berita

Perkuat Kapasitas Kader, Muslimat NU Sumenep Gelar Pelatihan Master of Ceremony

SUMENEP, LensaMadura.com – Pimpinan Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Sumenep menggelar pelatihan Master of Ceremony (MC) di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Aqidah Usymuni (STITA) Sumenep, Kamis, 13 November 2025.

Kegiatan ini dipandu oleh dua narasumber, yakni Siti Nur Aisyah, Sekretaris PC Muslimat NU Sumenep, dan Imam Fawaid, alumnus Pondok Pesantren Aqidah Usymuni yang kini dikenal sebagai Presenter TV, Public Speaker, Dosen Tamu, dan Co-Founder Keren Berbicara.

Pelatihan tersebut diikuti oleh seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU dari wilayah daratan hingga kepulauan. Para peserta mendapatkan materi tentang teknik berbicara di depan publik, penguasaan panggung, serta etika pembawa acara yang baik.

Ketua PC Muslimat NU Sumenep, Nyai Hj. Dewi Khalifah, menilai kegiatan ini penting untuk memperkuat kapasitas kader perempuan NU dalam bidang komunikasi publik.

“Kader Muslimat perlu tampil percaya diri dan mampu memimpin acara dengan santun, sesuai nilai-nilai keislaman,” ujar Nyai Hj Dewi Khalifah.

Sementara itu, Imam Fawaid dalam pemaparannya berbagi pengalaman dan tips membangun kemampuan berbicara di depan umum.

Imam menekankan bahwa public speaking tidak hanya soal suara atau gaya bicara, tetapi juga kesiapan mental dan penguasaan materi.

“Menurut saya, kepercayaan diri dalam berbicara di depan publik tidak datang secara instan, tapi dibangun melalui persiapan dan latihan yang konsisten. Langkah pertama adalah memahami materi dengan baik, karena saat kita menguasai apa yang akan disampaikan, rasa gugup akan berkurang,” ujarnya.

Imam menambahkan, latihan di depan cermin atau merekam diri sendiri dapat membantu mengevaluasi cara berbicara dan bahasa tubuh.

“Saya juga belajar mengatur napas agar suara tetap stabil. Yang tak kalah penting adalah mengubah pola pikir, bukan fokus pada rasa takut, tapi pada pesan yang ingin saya sampaikan kepada audiens,” katanya.

Ia berharap peserta terus berlatih dan tidak ragu mengambil peran di ruang publik.

“Dengan terus berlatih, menerima masukan, dan berani tampil, kepercayaan diri akan tumbuh setiap kali berbicara di depan umum,” tutupnya. (*)

Related Articles

Back to top button