Sumenep, Lensamadura.com – Pemuda Peduli Sumenep (FPS) gelar diskusi bertempat di warkop Cuan Jl. Adhirasa, Kothe, Kolor, Kota Sumenep. Diskusi itu dihadiri oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. (Rabu, 07/04/2021).
Diskusi dengan tema “Sosialisasi sebagai Solusi dalam Upaya Meningkatkan Pendidikan di kabupaten sumenep “ itu lahir dari sebuah kegelisahan pemuda dan mahasiswa. Bagi mereka, di berbagai desa yang ada di beberapa kecamatan masih minim akan pendidikan.
“Dari hasil investigasi ke masyarakat masih banyak pemuda yang minim akan pendidikan. Dan hal ini seharusnya menjadi PR besar bagi teman-teman mahasiswa untuk mencari penyebab dan solusi,” kata Sudirman mengawali diskusi.
Di sisi lain, minimnya pendidikan di kabupaten Sumenep karena beberapa faktor. Salah satunya dari sisi perekonomian sehingga mengurangi keinginan pemuda untuk melanjutkan pendidikan. Sehingga bisa berakibat pada pernikahan usia dini.
“Pemuda seperti itu lebih condong untuk bekerja saja, yang terakhir juga minim sosialisasi terhadap desa-desa yang ada di beberapa kecamatan, yang dilakukan oleh piahak-pihak terkait seperti, Dinas Pendidikan (Disdik), dan pemuda-pemuda yang lebih berpengalaman dan berpendidikan,” tambah Rafi salah satu mahasiswa yang hadir dalam diskusi tersebut.
Sementara itu, Syaiful juga memberikan pandangan terkait isu pendidikan yang diangkat. Menurutnya, untuk mencarikan solusi dari beberapa faktor minimnya pendidikan di kabupaten Sumenep bisa melalui beasiswa di beberapa kampus.
“Bisa kita tawarkan kepada mereka yang memang benar-benar membutuhkan dan tidak mampu atau bekerja sama dengan Disdik dan Pemkab sumenep,” jelas Syaiful.
Mereka berharap agar Pemkab Sumenep juga memberikan solusi yang baik bagi masyarakat dan pemuda sumenep khususnya kepulauan dalam upaya meningkatkan pendidikan di kabupaten sumenep. (dir)