SAMPANG, lensamadura.com – Pemerintah Kabupaten Sampang menggelar Kick Off Meeting dalam rangka Studi Kelayakan (Feasibility Study) untuk proyek relokasi RSUD dr Mohammad Zyn di Pendopo Trunojoyo, Rabu, 22 Januari 2025 kemarin.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Sampang, Rudi Arifianto, menyampaikan pentingnya proyek relokasi ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Sampang dan Pulau Madura.
“Relokasi ini diperlukan untuk penambahan kapasitas pelayanan kesehatan, seperti jumlah tempat tidur, poli rawat jalan, rawat inap, IGD, hingga layanan medis spesialis seperti kanker, jantung, saraf, dan urologi,” kata Rudi Arifianto.
Proyek ini diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp760,6 miliar atau setara US$47,5 juta. Pendanaan diharapkan dapat direalisasikan melalui skema Penerusan Pinjaman Luar Negeri (PPLN) dengan dukungan dari pemerintah Korea Selatan melalui KEXIM Bank.9
“Kami berharap studi kelayakan ini dapat berjalan maksimal sehingga relokasi RSUD dr. Mohammad Zyn bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” tambahnya.
Kegiatan tersebut menandai dimulainya studi kelayakan sebagai bagian awal dari rangkaian proyek relokasi rumah sakit yang direncanakan menjadi fasilitas kesehatan modern dan represen.
Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sampang, dan sejumlah kepala OPD terkait. Hadir pula Profesor Nam Eun Woo, Project Manager University Industry Foundation Yonsei University Mirae Campus, bersama tim konsultan dari The Export-Import Bank of Korea (KEXIM) dan Economic Development Cooperation Fund (EDCF).
Perwakilan Direktorat Pendanaan Bilateral Kementerian PPN/Bappenas RI, Wiwit Widodo, S.Sos., M.E., juga turut hadir bersama tenaga ahli PT Doresti Jaya, Nico Saputra. (sp/mr)