Berita

Malam Puncak Pisah Kenang SDN Pancor II Gayam, Lepas 17 Siswa yang Lulus

362
×

Malam Puncak Pisah Kenang SDN Pancor II Gayam, Lepas 17 Siswa yang Lulus

Sebarkan artikel ini
Pisah kenang SDN Pancor II Gayam (lensamadura.com/mas'udi)

SUMENEP, lensamadura.com – Malam puncak pisah kenang SDN Pancor II Gayam, Sumenep ditutup dengan prosesi pelepasan 17 siswa-siswi kelas VI yang sudah dinyatakan lulus.

Momentum istimewa itu juga diisi dengan pentas seni dan tahfid, berlangsung di halaman lembaga setempat, Sabtu, 10 Juni 2023 malam.

DISPLAY ADVERTISING
Ucapan Ramadan KPU Sumenep

Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Pancor II Gayam Badri Gazali menyampaikan, pihaknya mengaku bangga dengan anak didiknya karena lulus dengan hasil yang memuaskan.

Baca Juga :  Bupati Fauzi Sandang Gelar Doktor, Komitmen Majukan Pembangunan di Sumenep

“Anak didik kami lulus dengan nilai yang baik,” kata Badri saat memberikan sambutan.

“Dengan berat hati, sedih campur haru, maka tugas kami sudah selesai mendidik dalam kurun waktu enam tahun di sini. Alhamdulillah lulus semua. Kami kembalikan lagi tanggung jawab sepenuhnya kepada bapak dan Ibu” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat dan wali murid yang telah berpartisipasi mensukseskan kegiatan tersebut. “Sehingga acarah sangat meriah dan lancar,” pungkasnya.

Baca Juga :  Dugaan Pelecehan Seksual: Kuasa Hukum Korban Ungkap Modus Licik Rektorat UNIBA Madura, Fakta Baru Terungkap

Sementara, pengawas pendidikan Kecamatan Gayam Tolak Adi juga menyampaikan terimakasih kepada kepala sekolah dan guru yang sudah telaten dan ikhlas mendidik siswa-siswi.

Lebih lanjut, ia memberikan motivasi kepada siswa-siswi yang lulus, untuk terus giat belajar agar menjadi anak yang berprestasi.

“Anak-anakku, jangan pernah berhenti belajar. Latih terus kemampuan kalian supaya menjadi anak yang berprestasi. Juga berguna bagi bangsa dan agama,” pesannya.

Baca Juga :  Kemenhub Gelar Pelatihan Boarding Officer Personil KPLP

Ia juga mengingatkan agar jangan melupakan jasa guru, karena tidak ada istilah bekas guru.

“Guru selamanya akan jadi guru. Ingat, jaga akhlak, karena akhlak di atas segala-galanya,” tandasnya. (udi/red)