SUMENEP, lensamadura.com – Sejumlah mahasiswa dari BEM Sumenep, Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS), dan GEMPAR menggelar mimbar demokrasi di depan kantor DPRD setempat.
Aksi mahasiwa tersebut dalam rangka menyoal sejumlah isu yang belakangan ini memanas di Sumenep. Salah satunya, kasus mafia pupuk bersubsidi.
“Atas nama mahasiswa kami menyampaikan beberapa aspirasi. Salah satunya soal mafia pupuk di Kabupaten Sumenep,” kata Ahyatul Karim dalam orasinya, Jumat, 7 April 2023 malam.
Karim mengatakan, Polres Sumenep telah mengungkap dan menggagalkan penyelundupan 18 ton pupuk bersubsidi ke luar Madura. Oleh karena itu, pihaknya meminta DRPD Sumenep ikut andil mengusut kasus ini hingga tuntas.
Dalam aksi kali ini, sejumlah poster bertuliskan ‘Tutup Galian C Ilegal, ‘Dewan Pengkhianat Rakyat’, mewarnai gelanggang demonstrasi.
Karim menegaskan, sebagai anak petani sangat menyayangkan kasus pupuk tersebut. Sehingga, pihaknya meminta pihak terkait untuk segara memberantas mafia pupuk.
“Atas dasar itu kami melakukan aksi meskipun saat bulan Ramadhan,” teriaknya.
Dalam aksinya, mahasiswa juga menyinggung isu lain yang terjadi di sumenep. Yakni maraknya galian C ilegal.
Tak berhenti di situ, mereka juga lantang mengemukakan kritik terhadap isu nasional berupa UU Cipta Kerja yang telah disahkan dan menuai banyak kontroversi. (qi/red)