SUMENEP, lensamadura.com – Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Posko V STIT Aqidah Usymuni Sumenep menggelar workshop kewirausahaan, bertempat di Balai Desa Ellak Laok, Lenteng, Rabu, 30 Agustus 2023.
Kegiatan tersebut menggandeng Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Sumenep.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Desa Ellak Laok Moh Romli, Dewan Pembimbing Lapang (DPL) Posko V, Muslimat NU, Fatayat NU, dan diikuti 10 pengrajin di wilayah itu.
Koordinator Desa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Posko V STITA Sumenep Yamin menyampaikan, setiap pengrajin serat nanas berhak untuk mendapat pelatihan.
“Agar bisa memaksimalkan kerajinan serta bisa berinovatif dalam meningkatkan daya saing dalam mengelola sumber daya alam di desa Ellak Laok,” kata Yamin.
Dewan Pembimbing Lapangan (DPL) KPM Posko V Nurul Khatim menyampaikan apresiasinya, bahwa pelaksanaan kegiatan ini merupakan program yang sangat menyentuh masyarakat dan perlu adanya apresiasi.
“Pasalnya, semua anggota KPM Posko V sudah menciptakan program dan forum silaturahmi yang sekaligus pelatihan Kewirausahaan yang sangat bermanfaat bagi masyakat di desa ellak laok. Maka, perlu ada apresiasi dan dukungan untuk tetap semangat menjalankan program pelatihan kewirausahaan sebagai bentuk pengabdian terhadap masyakarakat kedepannya,” katanya.
Kepala Desa Ellak Laok Moh Ramli dalam sambutannya menyampaikan, potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Desa Ellak Laok begitu banyak sehingga perlu ada pemberdayaan ekonomi kreatif agar produk yang dilahirkan bernilai cukup tinggi dan bisa memberikan kebermanfaatan bagi warga setempat.
“Desa Ellak Laok juga memiliki beberapa sumber kekayaan alam yang perlu dilihat oleh pemerintah daerah, seperti kapuk yang sangat berpotensi untuk bisa dikembangkan pengolahannya,” kata Moh Ramli.
Pihaknya mengucapkan terimakasih kepada perwakilan dari Diskoperindag Sumenep karena telah menyempatkan diri hadir di desa Ellak Laok dan bertemu dengan masyarakat.
“Desa Ellak Laok merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alamnya dan semoga dengan adanya kegiatan workshop Kewirausahaan, masyarakat dan pengrajin bisa lebih memaksimalkan pengolahan serat lanas dan bisa dipergunakan untuk menjadi suatu kerajinan yang bagus untuk ikut membantu dalam proses memajukan desa,” harapnya.
Sementara, saat mengisi workshop, perwakilalan Diskoperindag Sumenep Jepi Eko Widodo menyampaikan, workshop kewirausahaan merupakan salah satu bagian dari upaya untuk ikut serta membangun sebuah harapan bagi desa.
“Workshop atau pelatihan yang diselenggarakan ini adalah bentuk upaya untuk mengoptimalkan sumber daya alam yang didapat dan dikelola oleh masyarakat dengan mengikuti perkembangan arus pasar modern saat ini. Sehingga, warga desa Eellak Laok dapat meningkat taraf perekonomiannya melalu produksi kreatif yang bernilai jual tinggi”, paparnya.
Dijelaskan, dalam UUD No 6 Tahun 1995 tentang wirausaha kecil. Bahwa, Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 melaksanakan Pembangunan Nasional yang bertujuan mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Dari UUD tersebut sudah jelas untuk bisa menggapai keadilan dan makmur, butuh kerja sama kedua belah pihak antara pemilik usaha kecil dan Diskoperindag Sumenep agar bisa mendapatkan izin usaha secara gratis demi mewujudkan desa yang kreatif dalam mengelola sumber daya alam,” jelasnya.
Tak hanya workshop, kegiatan ini juga diisi dengan praktek pembuatan produk kreatif berbahan serat nanas menjadi fashion accessory. (js/red)