Lirik Lagu Barqun karya La Ngetnik, Sarat Filosofi dan Puitis Banget

LENSAMADURA.COM – Grup musik ‘nyentrik’ dari Sumenep bernama La Ngetnik baru-baru ini merilis video klip untuk lagu mereka berjudul “Barqun”.
Video klip Barqun sudah tayang di kanal YouTube resmi La Ngetnik sejak Minggu, 18 Mei 2025.
Lagu Barqun sendiri merupakan salah satu track istimewa dari 12 lagu yang terdapat dalam album pedana La Ngetnik bertajuk LAWH: Fashal 1.
La Ngetnik yang konsisten mengusung genre Avant-Folk dikenal dengan gaya eksperimental dan lirik-lirik yang sarat filosofi dan puitis.
Jika boleh menyebut, lagu Barqun ini bukan hanya sebatas komposisi musik, melainkan sebuah mantra sonik yang mengajak pendengarnya menyingkap sistem kosmis dan menempuh perjalanan spiritual melalui kedalaman bunyi dan visualisasi magis dan kompleks.
Tak hanya itu, Barqun juga hendak ‘membongkar’ keterbatasan logika manusia dalam merangkum makna hakiki. Seberapa tinggi tafsir manusia, tetaplah terbelenggu oleh keterbatasan perspektif.
Maka tak ayal, La Ngetnik melalui lirik Barqun seolah berpesan bahwa mencari kebenaran sejati itu membutuhkan lompatan iman,dan menghidupkan sense sejati. Bukan sekadar kalkulasi rasional.
Secara mendasar, lagu “barqun” ada kaitannya dengan kosmologi Islam. La Ngetnik hendak menerjemahkan spirit perjalanan Nabi Muhammad ketika isra dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha lalu ke Sidratul Muntaha dengan menunggangi burak.
Secara harfiah, Barqun bermakna kilat atau petir. La Ngetnik meramunya menjadi semacam mantra untuk mengisyaratkan pencerahan di tengah gegap gempita industri yang serba mainstream.
Lirik Lagu Barqun – La Ngetnik
Mendiami jarak di antara tempuh beribu cahaya
Setinggi apa belenggu tafsirmu
Logika tiada sanggup meramu
Akal menghilang di keyakinan malam
Ditampakkannya ruang gelap-terang dimensi tinggi capai kesadaran se-kilat itulah perjalanan terbuka bagi cahaya kejadian
Tuah telah diberi belatimu nanti, sempurna sajak di sembahku sembahmu
Barqun Hail yaa barqun hail ya barqun haili yaa…
Lirik lagu Barqun bukan hanya sebatas susunan kata-kata seperti lagu biasanya. Ia puisi yang ditempa dari kesadaran paling tinggi. La Ngetnik membuka pintu hakikat suara untuk selalu didengar, ditulis dan dibaca.
Maka di titik ini, seolah Octavio Paz hadir dan mengingatkan: jika manusia melupakan puisi, mereka akan melupakan diri mereka sendiri. Dan La Ngetnik, lewat lagu Barqun, telah mengekalkan esensi puisi ke dalam bentuk bunyi yang menggugah dan mengesankan. (mr)