KONI Jatim Gandeng Psikolog Guna Perkuat Puslatda Jatim 100/V

Ketua Umum KONI Jatim M Nabil bersama Direktur Lembaga Psikologi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Media Hati Dr Nurul Indah Susanti (lensamadura.com/istimewa)

SURABAYA, lensamadura.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur menunjuk Direktur Lembaga Psikologi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Media Hati Dr Nurul Indah Susanti, sebagai koordinator Tim Psikologi dalam Badan Sport Science (BSS).

Hal ini dilakukan guna memperkuat pemusatan latihan daerah (Puslatda) atlet Jawa Timur proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara.

“Tim psikologi ini sangat penting untuk menjaga kondisi para atlet. Terutama dalam hal nyali untuk menang, bagaimana membangun kepercayaan diri dan mengukur kemampuan para atlet ini sudah sejauh mana,” kata Ketua KONI Jatim M Nabil, Kamis, 23 Februari 2023.

Baca Juga :  Sambut Perayaan 1 Abad, PSHT Minta Dukungan Ketua DPD RI

Menurut Nabil, faktor psikologi ini penting karena menjadi salah satu faktor penentu kemenangan. Sebab, masalah yang muncul pada diri atlet yang berdampak pada performa atlet.

Sementara, Koordinator Psikologi sekaligus Direktur Lembaga Psikologi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Media Hati Dr Nurul Indah Susanti mengatakan, untuk tahap awal ini pihaknya akan melakukan tes psikologi kepada atlet.

Baca Juga :  KONI Jatim Motivasi Para Atlet dan Pelatih Puslatda Jelang PON 2024

“Kami ingin mendeteksi dini atlet ini punya kemampuan seberapa dalam menghadapi Pra PON, kemudian kami lihat bagaimana daya juang atlet, lalu tingkat percaya diri, termasuk dalam hal kerja sama dalam tim,” kata Nurul.

Kendati dalam kondisi yang baik, kata Nurul, timnya akan turun langsung secara rutin untuk turun memantau latihan para atlet dan memberikan pendampingan secara langsung.

Baca Juga :  Sejumlah Cabor Lakukan Pemantapan jelang PON 2024, Ini Pesan Ketua KONI Jatim

“Masing-masing individu itu sangat unik dan memiliki permasalahan yang unik baik faktor internal maupun eksternal. Itu yang akan memberi dampak, sehingga kami akan melakukan konseling (pendampingan),” jelasnya.

Tak hanya berdasar tes psikologi saja, namun juga akan memantau kondisi para atlet dari hasil tes event atau kejuaraan yang diikuti. (kj/red)

Dapatkan Berita Terupdate dari Lensa Madura di: