SUMENEP, lensamadura.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pasuruan bekejasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep menggelar Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) Tahun 2022.
Kegiatan yang bertajuk ‘Membangun Kawasan Pelabuhan, Masyarakat dan Sekolah di Kabupaten Sumenep Tanggap Gempabumi dan Tsunami’ itu bertempat di Gedung PT Garam, Kalianget, Sumenep. Selasa, 14 Juni 2022.
Kepala Stasiun Geofisika Pasuruan Djati Cipto Kuncoro mengatakan, wilayah bagian timur Pulau Madura, khususnya di Kabupaten Sumenep berpotensi terjadi gempabumi dan tsunami. Sehingga kegiatan SLG 2022 dilaksanakan di Sumenep.
“Sekolah Lapang Gempabumi ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat, pemerintah, sekolah dan lainnya terhadap potensi gempabumi dan tsunami di Sumenep. Sehingga nantinya dapat melakukan mitigasi maupun penanganan yang tepat bila terjadi,” ujarnya dikutip dari situs resmi PCNU Sumenep.
Djati menambahkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan stakeholder di Sumenep terkait peringatan dini adanya potensi gempabumi dan tsunami. Sehingga upaya mitigasi dapat dilakukan sedini mungkin.
“SLG 2022 menargetkan diikuti oleh 50 peserta perwakilan dari masyarakat dan berbagai lembaga pemerintah maupun swasta. Sehingga diharapkan upaya mitigasi bisa kita lakukan bersama-sama sedini mungkin,” tambah Djati.
Meskipun demikian, kata Djati, bencana alam gempabumi dan tsunami tidak diharapkan terjadi. Namun jika terjadi, masyarakat dan semua pihak sudah siap siaga melakukan upaya-upaya penanganan.
“Sumenep ini masuk kategori berpotensi tsunami. Karena itu SLG ini diselenggarakan untuk membentuk masyarakat yang siap siaga bilamana terjadi. Kita harus membangun kapasitas upaya mitigasi. Namun tentu tidak kita harapkan ya,” terangnya
Sementara, Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Sumenep, Didik Wahyudi berharap, melalui kegiatan SLG 2022 ini dapat menumbuhkan wawasan dan pengetahuan masyarakat Sumenep.
“Membangun kewaspadaan menghadapi potensi gempabumi dan tsunami di Sumenep,” kata Didik Wahyudi saat sambutan mewakili Bupati Sumenep Ahmad Fauzi yang berhalangan hadir.
Ia juga berharap, paska SLG, wawasan dan pengetahuan yang didapatkan dapat diketuktularkan kepada masyarakat yang lebih luas.
“Dari ini saya berharap bisa lahir inovasi-inovasi dalam melakukan upaya penanganan dini. Sehingga masyarakat bisa hidup dengan aman dan nyaman di wilayah yang berpotensi terjadi bencana,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kepesertaan SLG ini diikuti oleh perwakilan masyarakat di Desa Kalianget Timur, Kalianget Barat, dan Kertasada. BPBD, Basarnas, serta beberapa perwakilan lembaga swasta. (*/Rif)