SUMENEP, lensamadura.com – Direktur Jendral (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) Prihasto Setyanto Berkunjung Ke Bangsal Pertanian Desa Mandala dan Duko Kecamatan Rubaru serta ke petani di Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Sabtu, 29 Oktober 2022.
Dalam kunjungan tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep Arif Firmanto mendampingi Dirjen Hortikultura tersebut.
Kementan melakukan peninjauan lokasi pengeringan bawang merah hingga proses pasta bawang.
Turut serta pada kunjungan Dirjen Hortikultura RI tersebut DKPP Provinsi Jawa Timur dan staf.
Rombongan tiba dilokasi Bangsal Desa Mandala pukul 10.27 Wib. Kemudian pada pukul 11.52 peninjauan dilanjutkan ke lahan bawang merah dan jahe tepatnya di Desa Duko Kecamatan Rubaru. Setelah itu berlanjut ke Pasongsongan.
Dirjen Hortikultura menyampaikan Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil meski covid-19 karena didukung ketahanan pangan.
“Dari 113 negara lanjutnya yang paling tinggi pertumbuhan ekonominya adalah Indonesia. Ekspor sebagai penopang ekonomi Indonesia,” kata Prihasto Setyanto dihadapan anggota kelompok tani di Desa Mandala.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa Pasar internasional membutuhkan tiga hal harus diperhatikan petani.
Diantaranya kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
“Point diatas ini harus ditopang dengan kebersamaan, lingkaran besarnya dari tiga poin itu adalah kepercayaan,” paparnya.
Kualitas adalah produk yang diminta sesuai kebutuhan konsumen, Sedangkan Kuantitas adalah jumlah produk yang harus disiapkan sesuai permintaan konsumen dan kebutuhan pasar dan Kontinuitas bersifat berkelanjutan,” kata Dirjen menguraikan.
Menurutnya, UMKM harus bersatu untuk memenuhi pasar internasional. Sebab tidak bisa dalam meningkatkan produksi pasar, UMKM berdiri sendiri.
Sementara itu, Arif Firmanto Kepala DKPP Sumenep menyampaikan terimakasih atas kunjungan Dirjen Hortikultura ke petani di Sumenep.
Sehingga petani bisa bertemu langsung dengan Dirjen Hortikultura yang telah memberikan banyak bantuan kepada petani, khususnya di Sumenep.
“Ini menjadi cikal-bakal dari program HDDAP dan program lain untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan Dirjen hortikultura kedepan agar lebih menghasilkan bawang merah berkualitas,” terang Arif di sela-sela mendampingi kunjungan Dirjen Holtikultura Kementan RI itu.
Menurut Arif sapaan akrabnya Program HDDAP rencananya ada 3 jenis komoditas yaitu Pisang Cavendish, Bawang Merah dan Cabai. Pengembangan bawang merah diharapkan dapat mulai melebar (ekstensifikasi), tidak hanya di Rubaru namun pengembangan ke Kecamatan lainnya seperti Pasongsongan, GulukGuluk-guluk, ambunten, lenteng, manding dan lainnya.
Sebagai Informasi, Dirjen Hortikultura memberikan bantuan bibit cabai, mentimun, terrong kepada kelompok tani di Desa Mandala dan Duko kecamatan Rubaru. serta dipasongsongan ia menyampaikan dukungannya terhadap pembangunan embung yang direncanakan akan dibangun dilahan milik salahsatu petani didesa lebeng barat. (Pur/Yan)