Kapal Feri ke Sapudi Kembali Alami Gangguan Mesin, Penumpang Gigit Jari
SUMENEP, LensaMadura.com – Kapal feri tujuan Kalianget–Sapudi–Situbondo kembali mengalami gangguan mesin saat hendak berangkat ke Pulau Sapudi, Kamis pagi, 7 Agustus 2025.
Akibatnya, keberangkatan kapal ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
Kapal yang sedianya berangkat pukul 08.00 WIB itu gagal berlayar, membuat ratusan penumpang dari berbagai daerah terpaksa pulang dengan tangan hampa.
Sejumlah calon penumpang mengaku kecewa lantaran tidak ada pemberitahuan resmi sebelumnya.
“Petugas bilang kapal berangkat hari ini. Saya berangkat dari Bangkalan jam tiga pagi. Sampai di pelabuhan, baru ditempel pengumuman penundaan,” ujar Ach Supriyadi, penumpang asal Bangkalan, dengan nada kesal.
Supriyadi menyebut ini bukan kali pertama kapal feri Wichitra Dharma 1 mengalami gangguan mesin.
Ia bahkan menyebut kapal tersebut kerap mengalami kerusakan di tengah laut dan membuat penumpang terombang-ambing tanpa arah.
Sebelumnya, kapal yang dijadwalkan berangkat pada Rabu, 6 Agustus 2025, juga batal beroperasi dengan alasan serupa. Jadwal sempat digeser ke Kamis, namun kembali dibatalkan tanpa kepastian waktu pengganti.
Kondisi ini menuai sorotan dari aktivis LSM Laskar Anti Korupsi (LAKI) Sumenep, Faridillah. Ia mendesak Pemerintah Kabupaten Sumenep dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera mengganti atau menambah armada kapal ke Pulau Sapudi.
“Jangan tunggu ada korban jiwa dulu baru bertindak. Kami warga Sapudi ini bukan kelinci percobaan,” kata Farid.
Farid juga menyoroti buruknya pelayanan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kalianget. Menurutnya, pengumuman penundaan kapal baru ditempel setelah penumpang mengantre tiket.
“Kinerja KSOP patut dipertanyakan. Urusan pemberitahuan saja tidak bisa ditangani dengan baik,” ujarnya.
Ia menyebut banyak penumpang yang akhirnya terpaksa balik arah ke Pelabuhan Dungkek untuk mencari alternatif menggunakan perahu rakyat yang kapasitasnya hanya 40 orang.
Akibat lonjakan penumpang, perahu pun kelebihan muatan dan jadwal keberangkatan harus dibagi dua gelombang.
Hingga berita terbit, pihak KSOP Kalianget belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut. (*)



