Dua APMS Kepulauan Sapeken Sumenep Batasi Penjualan BBM Solar Bersubsidi

SUMENEP, lensamadura.com – Warga dan nelayan Kepulauan Sapeken meradang terkait penjualan BBM Solar subsidi yang dibatasi oleh 2 APMS Kepulauan Sapeken Kabupaten Sumenep.

Ditambah lagi ada dugaan penjualan BBM solar subsidi ke pulau lain oleh APMS kepulauan Sapeken semakin membuat warga dan nelayan pulau Sapeken kecewa.

Salah satu warga dan nelayan setempat, yang minta namanya di rahasiakan, menceritakan ke awak media, bahwa penjualan solar di APMS milik H. Ardi dan H. Kandar dibatasi hanya 20 liter bahkan 10 Liter.

“Kemarin masih 20 liter pak, sekarang sudah dibatasi 10 liter di APMS nya H. Kandar, kalau H. Ardi tetep 20 Liter. tidak tahu besoknya,” tuturnya, Rabu, 11 Mei 2022.

Menurutnya yang paling lucu adalah saat warga Pulau Sapeken dibatasi 10 sampai 20 liter justru orang dari pulau lain seperti pulau Paleat dan Pagerrungan beli BBM Solar subsidi di APMS milik H. Ardi dan H. Kandar sampai berdrum-drum.

Baca Juga :  Operasi Pasar di Sumenep | Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa

“Kenapa justru dari pulau lain seperti Paleat dan Pegerrungan ini kalau beli di APMS H. Ardi dan H. Kandar berdrum-druman. Bahkan perahunya lansung sandar di dekat APMS nya. Ini kan lucu kami dibatasi hanya 20 sampai 10 liter,” tambahnya.

Di akhir wawancara, ia mempertanyakan perihal siapa pemilik sebenarnya dua APMS di pulau Sapeken itu. Pasalnya sebelum berdiri, H. Ardi dan H. Kandar menggunakan KTP warga dan nelayan Pulau Sapeken untuk memunculkan APMS di pulau Sapeken.

Baca Juga :  Pak Is, Politisi Senior Demokrat "Turun Gunung" Antarkan Pak Fattah-Mas Kiai Fikri Ke KPU Sumenep

“Apakah mutlak punya H. Ardi dan H. Kandar APMS Itu. Kan sebelum berdiri ada andil nelayan juga. Ayolah mikir masa cukup 20 sampai 10 Liter itu untuk kami sebagai nelayan. Sedangakan orang Sapeken itu kalau mancing bermalam di laut. Beberapa hari baru pulang,” tutupnya.

Di tempat berbeda saat awak media mengkonfirmasi ke salah satu pemilik APMS di pulau Sapeken, H. Ardi membenarkan adanya pembatasan penjualan BBM Solar Subsidi dengan alasan agar stok POM tidak cepat habis.

“Iya benar. Itu agar stok di POM tidak cepat habis. Biar bisa jual tiap hari,” terang H. Ardi.

H. Ardi juga membantah persoalan penjualan BBM Solar subsidi ke pulau lain. Tapi ia mengakui yang ia jual ke pulau lain adalah BBM jenis Pertalite.

Baca Juga :  Kemenhub Luncurkan Kampanye Kolaboratif "Yuk Selamat Bersama"

“Itu bukan solar tapi Pertalite. Kalau Solar sama semua 20 liter,” bantahnya.

Beda halnya dengan H. Ardi, salah satu pemilik APMS yang lain yaitu H. Kandar justru langsung membantah saat awak media mengkonfirmasi lewat via WhatsApp terkait pembatasan penjualan BBM Solar subsudi di APMS nya.

“Tidak benar,” singkatnya.

Selanjutnya H. Kandar diminta keterangan lebih lanjut terkait laporan warga dan nelayan soal pembatasan dan dugaan penjualan BBM Solar Subsidi ke pulau lain. Ia berujar sudah jenuh membahas masalah tersebut.

“Mohon maaf mulai kemarin berita-berita itu itu saja. Saya sudah jenuh membahas masalah itu, terimakasih atas perhatiannya,” pungkasnya dalam pesan singkat WhatsAap. (Udi)

Dapatkan Berita Terupdate dari Lensa Madura di: