Capaian ORI Campak di Puskesmas Bluto Tembus 86 Persen, Masih Ada Kendala di Lapangan
SUMENEP, LensaMadura.com – Program Outbreak Response Immunization (ORI) campak di wilayah kerja Puskesmas Bluto, Kabupaten Sumenep, telah mencapai 3.529 anak dari total sasaran 4.091 jiwa per 9 September 2025.
Capaian itu setara dengan 86,3 persen dari target anak usia 9 bulan hingga 7 tahun yang harus mendapatkan imunisasi tambahan.
Kepala Puskesmas Bluto, dr Rifmi Utami, menyebutkan capaian tersebut cukup menggembirakan, meski masih menyisakan sejumlah tantangan di lapangan.
Dokter yang akrab disapa Rifmi itu menyebutkan, ada beberapa kendala yang dihadapi tenaga kesehatan saat pelaksanaan ORI Campak.
“Pertama, anak yang sakit atau tidak hadir pada jadwal pelaksanaan sehingga perlu dijadwalkan ulang. Kemudian sekolah akan didatangi kembali oleh tim puskesmas,” ujarnya, Rabu, 10 September 2025.
Kendala lain adalah sebagian anak ikut orang tuanya bekerja di luar kota sehingga sulit dijangkau.
“Selain itu, ada anak yang baru saja sembuh dari campak sehingga harus menunggu minimal satu bulan sebelum bisa diimunisasi kembali,” tambahnya.
Masalah penolakan imunisasi juga masih ditemui, meski jumlahnya tidak signifikan.
“Ada orang tua yang menolak dengan alasan yang tidak jelas. Untuk itu, kami lakukan pendekatan humanis melalui tenaga kesehatan dan dukungan lintas sektor agar masyarakat lebih termotivasi,” ucap Rifmi.
Puskesmas Bluto juga telah menggelar mini lokakarya lintas sektor untuk memperkuat komitmen bersama dalam menyukseskan ORI Campak.
“Kami ingin semua pihak, mulai dari sekolah, tokoh masyarakat, hingga aparat desa, ikut berperan dalam memastikan setiap anak mendapat imunisasi,” jelasnya.
Program ORI Campak merupakan bagian dari respon cepat pemerintah terhadap kasus campak yang terjadi di Kabupaten Sumenep. (mr)



