Sumenep, LensaMadura. Com-H. Safiuddin, Ketua Komunitas Warga Kepulauan (KWK) Sumenep, Jawa Timur mengapresiasi aparat kepolisian dalam pemberantasan narkoba di wilayah kepulauan.
Yakni, semakin aktifnya Korps Bhayangkara dalam memberantas narkoba, dengan gencar menangkap pada pengedar yang beroperasi di wilayah kepulauan.
Hal tersebut disampaikan Ketua KWK, H. Safiuddin dalam keterangan tertulisnya yang diterima LensaMadura.Com Sabtu, 24 Oktober 2020 siang.
“Kami mengapresiasi langkah-langkah pemberantasan yang selama ini telah dilakukan aparat kepolisian. Kami berharap semakin digencarkan. Mengingat kepulauan merupakan daerah yang rawan penyebaran narkoban,” ujar Piu, panggilan akrabnya.
Meski begitu Ketua KWK tetap kritis dan memberi masukan kepada aparat kepolisian, terutama Kapolres Sumenep, dan para Kapolsek yang berada di wilayah kepulauan.
Agar terus waspada terhadap segala potensi yang bisa menyebabkan terjadinya penyebaran narkoba.
“Aparat kepolisian tidak bisa bekerja sendirian. Selain lebih aktif lagi, perlu merespon dengan cepat setiap pengaduan dan laporan dari masyarakat,” paparnya.
Ketua KWK juga mengapresiasi telah banyaknya bandar dan pengedar narkoba di kepulauan yang telah disanksi pidana.
Hal tersebut bisa membuat ruang gerak pelaku menjadi terbatas, dan bisa berdampak jera.
Namun Piu tidak menampik adanya kekhawatiran sejumlah kalangan mengenai dampak negatif dari hal tersebut.
Bahwa ada kemungkinan pelaku yang sudah ditangkap dan dipenjara malah lebih mahir menjadi bandar pada saat keluar.
“Namun aparat kepolisian tidak punya pilihan lain, mengenai proses pemberian sanksi terhadap pelaku dan bandar,” tegas Piu.
Aparat kepolisian perlu melakukan terobosan di dalam upaya memberantas peredaran narkoba di wilayah kepulauan. Salah satunya dengan menggandeng tokoh agama dan kalangan pesantren.
“Upaya menggandeng pesantren dan lembaga pendidikan perlu terus digiatkan. Sehingga polisi tidak seperti sendirian melawan peredaran narkoba,” harapnya.
Piu juga menghimbau, pecandu narkoba kalangan muda yang kini dimondokkan tetap diwaspadai. Khawatir tetap disasar oleh para bandar. (To)