SUMENEP, LensaMadura.com – Komitmen BPRS Bhakti Sumekar dalam meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar terus menunjukkan hasil melalui kehadiran aplikasi digital inovatif bernama BBS Sekolah.
Program ini dirancang untuk menanamkan budaya menabung dan pemahaman keuangan sejak usia dini di lingkungan sekolah, khususnya di wilayah Kabupaten Sumenep.
Direktur Utama PT BPRS Bhakti Sumekar, H. Hairil Fajar, mengungkapkan bahwa BBS Sekolah merupakan sistem tabungan digital berbasis QRIS yang dibuat khusus bagi para siswa.
“Inisiatif ini kami hadirkan sebagai solusi yang aman, transparan, dan efisien dalam pengelolaan tabungan pelajar, tanpa melibatkan pihak ketiga yang berpotensi menimbulkan risiko,” jelas Fajar dikutip pada Senin, 23 Juni 2024.
Melalui aplikasi BBS Sekolah, BPRS Bhakti Sumekar mengelola Simpanan Pelajar (Simpel), dengan tujuan agar setiap siswa memiliki rekening pribadi yang terhubung langsung dengan sistem perbankan digital, mendukung penuh program pemerintah Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar).
Sebelumnya, lembaga ini telah menjalankan program Berani Simpel atau Bismillah Gerakan Melayani Simpanan Pelajar sebagai langkah awal membiasakan siswa menabung. Namun, program tersebut belum sepenuhnya mendorong kepemilikan rekening individu.
“BBS Sekolah menjadi inovasi lanjutan dengan pendekatan berbasis teknologi yang lebih praktis untuk merealisasikan target program Kejar,” sambungnya.
Dengan hadirnya BBS Sekolah, kerja sama antara sekolah dan perbankan dalam pengelolaan dana siswa menjadi lebih efisien. Program ini menyasar seluruh jenjang pendidikan, mulai dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA.
Fajar juga menambahkan, aplikasi ini memungkinkan orang tua untuk memantau kegiatan menabung anak secara digital, sehingga tercipta kebiasaan menabung yang berkesinambungan serta mendukung ekosistem keuangan syariah yang lebih inklusif di Sumenep.
“Kami tidak hanya menyediakan layanan perbankan, tetapi juga berperan sebagai lembaga edukatif yang mendorong peningkatan literasi keuangan generasi muda. Dengan jaringan kantor yang tersebar di semua kecamatan, kami ingin menjadi bagian penting dalam pendidikan keuangan di daerah ini,” tegasnya.
Sebagai contoh keberhasilan awal, Fajar menyoroti implementasi program di SDN Juluk 1 Kecamatan Saronggi, yang telah menjadi sekolah percontohan dalam penerapan sistem ini.
“Saya hadir langsung dalam peluncuran buku tabungan BBS Sekolah di SDN Juluk 1. Di hadapan para wali murid, saya sampaikan bahwa sekolah ini telah menerapkan sistem tabungan digital tersebut. Kami juga menerima berbagai masukan terkait pelaksanaan teknis, seperti mekanisme penyetoran dan penarikan di akhir tahun ajaran, yang akan kami evaluasi untuk penyempurnaan ke depan,” pungkasnya. (adv)