14 Hari Menuju Pemilu, Lia Istifhama Sampaikan Politik Adem Menjelang Kontestasi Politik

SUMENEP, lensamadura.com Cendekiawan muda Jawa Timur Lia Istifhama menyebut, ada teori kebutuhan maslow pada setiap manusia.

Kebutuhan ini terdiri dari kebutuhan fisiologis (physiological needs); kebutuhan rasa aman (safety needs); kebutuhan memiliki-kasih sayang (social needs); kebutuhan penghargaan (esteem needs); dan kebutuhan aktualisasi diri (self actualization).

“Kebutuhan Maslow ini, maka mari kita terapkan dalam kehidupan nyata. Bahwa mahasiswa membutuhkan dukungan menuju proses aktualisasi diri, yaitu adanya penghargaan atas karya atau prestastinya, suasana pendidikan yang penuh kekeluargaan, rasa aman dan damai, serta toleransi kebutuhan dasarnya sebagai manusia,” kata Ning Lia sapaan akrab Lia Istifhama, Rabu, 31 Januari 2023.

Merujuk pada kata suasana damai, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur ini juga menyinggung spirit politik ADEM, yakni politik yang Aman, Damai dan Tentram menghadapi pemilu yang sebentar lagi akan digelar.

“Politik adem adalah kebutuhan penting di tahun politik agar generasi muda bisa menyikapi tahun demokrasi yang menyenangkan dan tidak perlu ditampakkan kebencian maupun perselisihan antar sesama pendukung peserta pemilu,” ungkap tokoh perempuan inspiratif asal Jatim ini.

Perempuan berhijab dengan Tagline Jilbab Ijo, Lia istifhama tak lupa menyajikan satu larik pantun.

“Kayu cendana aromanya anti ambyar, AMIK Taruna, tetaplah jaya nan gebyar. Menuju kian gebyar, maka AMIK Taruna harus semakin dikenal dan menjadi preferensi studi masyarakat luas. Oleh sebab itu, Beli sandal janganlah dibuang, kalau tak kenal gimana mau sayang. Maka ribuan alumni dan mahasiswa pun harus semakin mengenalkan almamater dengan cara mengisi beragam ruang publik di luar sana,” kelakarnya.

Pantunnya yang segar pun memancing senyum para hadirin, sehingga membuat ia menyeletuk: “Mlaku mlaku tuku santan, ingatlah aku lupakan mantan” lalu “Nyanyi lagu magadir jangan banyak diulang ulang, melihat senyuman yang hadir, Rasanya kok gak ingin pulang-pulang?” pungkas Ning Lia.

Baca Juga :  Said Abdullah Berikan Bantuan kepada Guru Nurdin yang Motornya Dibakar Siswa

Direktur AMIK Taruna, Choirul Anam menyampaikan, pendirian AMIK Taruna berawal dari hasil evaluasi terhadap penyelenggaraan Loka Pelatihan dan Keterampilan (Lolapil) bidang ketrampilan teknik dan komputer oleh induk perusahaan, PT Kertas Leces (Persero).

“Kemudian, penyelenggaraannya dialihkan ke Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Keluarga Kertas Leces (YPKK) mulai tahun 1992 sampai dengan tahun 1999,” jelas Anam. (***)

Dapatkan Berita Terupdate dari Lensa Madura di: