SUMENEP, lensamadura.com – Salah satu sungai di Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep mendapat perhatian dari warga setempat.
Pasalnya, sungai yang berlokasi di Jl Raya Pamekasan-Sumenep No 02, Prenduan, Pragaan itu jadi tempat pembuangan sampah.
Terbukti, sungai yang mengalir di bawah jembatan jalan raya itu dipenuhi serakan sampah. Selain merusak pemandangan, juga bisa berimbas terhadap lingkungan.
Salah satu warga Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan Zainur Rohman (24) mengeluhkan keberadaan sungai yang tercemar oleh sampah liar itu.
“Sudah lama sungai itu jadi tempat pembuangan sampah. Jika tidak segera diatasi, sampah bakal semakin menumpuk, mengotori aliran sungai dan mencemari lingkungan sekitar,” kata Zainur Rohman, Minggu, 16 Juni 2024.
Ia berpendapat, menjaga lingkungan dari sampah adalah tanggungjawab bersama. Jika dibiarkan, sampah bakal berdampak buruk dan merusak ekosistem lingkungan, kata Zainur Rohman.
“Ini tugas kita bersama untuk merawat dan menjaga lingkungan dari sampah,” tegas alumni IDIA Prenduan itu.
Kendati demikian, ia meminta aparatur desa atau kecamatan setempat untuk segera bertindak mengatasi persoalan sampah yang tercecer di sungai Prenduan itu.
“Misal, dengan cara melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga lingkungan. Atau langsung kerja bakti untuk membersihkan sampah itu bersama-sama,” ujar mantan aktivis PMII itu.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat khususnya di Desa Prenduan agar sadar lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.
“Menjaga kebersihan lingkungan itu sangat penting. Jadi jangan anggap sepele masalah sampah,” tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep Arif Susanto mengatakan, persoalan sampah di sungai Prenduan itu merupakan tanggungjawab desa dan kecamatan.
Meski demikian, pihaknya mengaku hanya bisa mensupport kontainer untuk mengurangi pembuangan sampah ke sungai tersebut.
“Yang penting carikan lahan. Dimana nanti saya akan taruh kontainer sampah yang besar,” kata Arif kepada media lensamadura.com belum lama ini.
Ditanya soal program pengadaan bank sampah ke setiap desa, Arif mengaku sudah banyak yang terealisasi. Seperti di Pamolokan, Marengan, dan Marengan Daya.
“Kita sudah membuka link di dana desa (DD). Bahwa DD itu bisa mengalokasikan untuk pengadaan bank sampah itu,” jelasnya.
Sementara, untuk Kecamatan Pragaan sendiri, kata dia, sudah ada dua bank sampah yang terbentuk namun sampai saat ini masih belum berfungsi secara maksimal.
“Maka kami sudah sering sampaikan, jika perlu pembinaan kami siap apa saja yang dibutuhkan,” pungkasnya. (ros/rif)