Mega Remmeng Bangkit, Siap Guncang Festival Musik Tong-Tong se-Madura 2025
SUMENEP, LensaMadura.com – Grup musik tong-tong legendaris asal Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, Mega Remmeng, malam ini akan kembali tampil di panggung utama Festival Musik Tong-Tong se-Madura 2025, Sabtu malam, 18 Oktober 2025.
Dalam festival ini, penampilan mereka menjadi bagian dari rangkaian Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 yang masuk dalam kalender event di Sumenep.
Kembalinya Mega Remmeng ke ajang musik tradisional ini menjadi momen bersejarah setelah lebih dari satu dekade vakum dari panggung utama. Dalam penampilan kali ini, mereka mengusung simbol kejayaan masa lalu: Kuda Terbang Arya Joko Tole atau dikenal dengan Arya Kuda Panoleh, sosok legendaris Madura yang akan menjadi ikon utama dalam dekorasi dan aransemen mereka.
Ciri khas warna putih tetap mendominasi penampilan Mega Remmeng. Warna tersebut, menurut para personel, melambangkan kesucian awal manusia saat lahir ke dunia, sekaligus pengingat bahwa setiap insan membawa fitrah bersih sebelum menapaki kehidupan yang penuh warna.
“Penampilan ini sebagai bentuk semangat baru untuk membangkitkan kembali jiwa seni anak muda pesisir. Kami ingin menunjukkan bahwa seni adalah bagian dari kehidupan, bukan hanya hiburan,” kata Ketua Mega Remmeng, Huri di Sumenep, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Sekilas Berdirinya Grup Musik Tong-tong Mega Remmeng
Didirikan pada 2006 di Desa Legung Timur, Mega Remmeng dikenal sebagai salah satu pelopor musik tong-tong modern di Madura. Mereka berhasil memadukan irama tradisional dengan unsur perjuangan dan simbol-simbol filosofis lokal.
Selama kiprahnya, grup ini telah mencatat sederet prestasi, di antaranya Dekorasi Terbaik pada 2007, Aransemen Terbaik dan Dekorasi Terbaik pada 2008, serta Juara Umum pada 2009. Mereka juga sempat mewakili Kabupaten Sumenep dalam lomba musik dan tari di Kota Malang pada 2012.
Setelah sempat vakum antara 2013 hingga 2024, semangat Mega Remmeng tak padam. Mereka tetap aktif di berbagai pertunjukan lokal dengan nama Kirmata dan bahkan meraih juara dalam kompetisi musik rakyat di beberapa daerah. Tahun lalu, mereka tampil di ajang PR Jawara Internasional Djaya di Pamekasan dan berhasil meraih juara ketiga.
“Kini, Mega Remmeng hadir dengan formasi baru yang didominasi generasi muda. Mereka membawa aransemen segar tanpa meninggalkan nilai-nilai filosofis lama.
Salah satu warga Sumenep, Supriyadi, mengapresiasi kembalinya grup musik tong-tong. Kata dia, ini bagian dari penanda kebangkitan seni di Madura.
“Mega Remmeng adalah ikon yang tak boleh hilang dari sejarah kesenian di Sumenep, Madura,” ujar pemilik PR Mahaputera Nusantara itu.
Perlu diketahui, Festival Musik Tong-Tong se Madura 2025 akan diikuti sebanyak 38 grup musik tong-tong dari empat kabupaten di Madura. Yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Festival ini akan dimulai pukul 19.00 WIB, start dari simpang empat di Jalan Halim Perdana Kusuma, dan finish di depan Taman Bunga Sumenep. (*)



