Mathur Husyairi Prihatin Lihat Balai Latihan Dinsos Provinsi Jatim

Pamekasan,  LensaMadura.com – Komisi E DPRD Jatim melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jatim UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja Pamekasan. Balai yang biasa ditempati pelatihan untuk remaja Madura itu ambruk.

Praktis, bangunan yang sebelumnya ramai ditempati muda-mudi mengikuti praktik berbagai keahlian itu tidak bisa difungsikan. Komisi E DPRD Jatim yang diwakili Mathur Husyairi itu sempat mengecek ke berbagai sudut bangunan yang ambruk tersebut.

Dalam liris yang diterima LensaMadura.Com, legislator asal Bangkalan itu juga mengecek seluruh fasilitas balai latihan yang terletak di Jl. Ronggosukowati tersebut. Hasil temuannya sungguh memprihatinkan. Aset Pemerintah Provinsi Jatim banyak tak terawat dan berdebu. Sejumlah alat-alat pelatihan seperti mesin jahit banyak yang tidak terpakai.

Baca Juga :  Diskop UM Sumenep Santuni Anak Yatim Piatu, Ini Tujuannya

“Begini memang kalau balai latihan dikelola pemerintah, tak terawat. Eman banget,” ujar Politis PBB usai melihat keadaan ruang pelatihan dari luar jendela, Rabu (17/6/2020).

Politisi yang tergabung dalam Fraksi Keadilan Bintang Nurani (KBN) itu melanjutkan sidaknya ke fasilitas latihan lainnya. Misalnya, ruang pelatihan otomotif, yang kondisinya juga tidak jauh berbeda dengan ruang mesin jahit.

Diruang otomotif, hanya terdapat empat sepeda motor tanpa alat-alat lengkap dibiarkan tergeletak begitu saja. Sejumlah atap di ruang otomotif juga hampir roboh karena dimakan rayap dan air. “Dimana ini alat-alat penunjangnya,” ujarnya seraya bertanya kepada petugas yang mengantar ke lokasi.

Baca Juga :  Raja Siahaan Resmi Pimpin PBFI Jatim Periode 2022-2026

Legislator asal Kota Salak Bangkalan itu melanjutkan inspeksinya ke kompleks belakang. Di sana terdapat ruang mesin jahit lain yang kondisi barangnya masih lumayan tertata dan berfungsi. Tapi, keadaan sekitar juga tidak selayaknya dijadikan balai latihan. Kumuh.

Ruang Flamboyan tempat peserta menginap juga tidak kalah parah. Sejumlah tempat tidur bertingkat yang terdiri dari kasur ala kadarnya, kondisinya juga tidak memungkinkan untuk ditempati. Kasur yang kotor dan tidak terawat menjadi pemandangan tak elok mantan aktivis PMII tersebut.

Atap ruang flamboyan juga tidak kalah membahayakan. Atapnya bahkan sudah ada yang jatuh dan berlubang. Di tempat lain, dapur dan kantor tenaga pelatih juga tidak kalah terawatnya. Perabotan dapur bertumpuk dan tidak tertata rapi.

Baca Juga :  Tantangan Semakin Berat, PPNS Bidang Pelayaran Harus Lebih Profesional

Dilokasi terakhir, Mathur Husyairi juga melihat ruang pertemuan yang biasa ditempat pertemuan penting pejabat-pejabat UPT Dinsos Jatim. Temuannya, juga tidak kalah memprihatinkan, atap ruang pertemuan harus dilengkapi penyangga kayu untuk menghindari ambruk saat pertemuan berlangsung.

Konon, bagi peserta pelatihan yang baru datang ke lokasi pelatihan tersebut tak jarang yang kesurupan. Mengingat, kondisi dan lingkungan yang tidak terawat dan kebersihan yang jauh dari kata bersih.

“Saya pernah sidak di daerah lain. Kondisinya sama persis seperti ini. Tidak kalah memprihatinkan. Dimanfaatkan kalau sudah menerima pendaftaran saja,” keluh Alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut. (adi)

Dapatkan Berita Terupdate dari Lensa Madura di: