Berita

Kopri PMII STITA Sumenep Gelar Sekolah Islam Gender

269
×

Kopri PMII STITA Sumenep Gelar Sekolah Islam Gender

Sebarkan artikel ini
Pembukaan SIG yang digelar oleh Kopri PMII STITA Sumenep (lensamadura.com/istimewa)

SUMENEP, lensamadura.com – Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Putri (KOPRI) PMII STIT Aqidah Usymuni Sumenep menggelar Sekolah Islam Gender (SIG) di auditorium kampus setempat, Sabtu, 22 Juni 2024.

Kegiatan yang mengusung tema “Membangun Integritas Perempuan dalam Upaya Sadar Gender” itu diikuti sebanyak 15 orang peserta.

DISPLAY ADVERTISING
Ucapan Ramadan KPU Sumenep

Ketua Kopri PMII STITA Sumenep Nurul Fajriatul Aisyah mengatakan, kegiatan SIG merupakan program kaderisasi formal pertama yang wajib diikuti seluruh kader.

Baca Juga :  Kepala Dinkes P2KB Sumenep Launching Posyandu ILP

“SIG ini adalah program formal. Jadi semua kader wajib mengikuti jenjang kaderisasi ini. Tidak hanya perempuan tapi juga bisa diikuti oleh kader laki-laki,” kata Nurul, Sabtu, 22 Juni 2024.

Nurul berkata, SIG tersebut akan berlangsung selama dua hari, 22-23 Juni 2024. Untuk itu, ia berpesan kepada seluruh peserta SIG agar serius mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang telah disiapkan.

Baca Juga :  Atasi Keterbatasan Fiskal, Menhub Intensifkan PNBP di Sektor Perhubungan Laut

“Sahabat-sahabat harus mengikuti kegiatan dengan serius sebagai upaya dan kewajiban kalian sebagai kader untuk patuh dan taat kepada perintah organisasi. Salah satunya pada jalur kaderisasi seperti SIG ini,” ujar Nurul dalam sambutannya.

Ketua PC Kopri PMII Sumenep Amiqatul Amaliyah berpesan, tujuan SIG tersebut bukan hanya untuk memastikan keberadaan perempuan belaka. “Tapi juga untuk memperjelas sumbangsih perempuan dalam peradaban umat manusia,” kata Amiqatul Amaliyah.

Baca Juga :  Aktivis ALARM Lakukan Audiensi, Satreskrim Polres Sumenep: Sudah Kami Panggil Tersangka Pemalsuan Ijazah

Sementara, Ketua PMII Komisariat STITA Sumenep Hulil Amsari berharap, kegiatan SIG tersebut bisa menjadi sarana kader untuk mengembangkan potensi dan menambah pengetahuan.

“Sehingga kader PMII tidak hanya dikenal sebagai kader yang jago kritik tapi juga mampu mengimplementasikan apa yang telah dipelajari di SIG ini,” kata Hulil. (rif)