Khofifah Tegaskan Komitmen Jawa Timur Capai Kedaulatan Pangan
SURABAYA, LensaMadura.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan kesiapan Jawa Timur menjadi ujung tombak ketahanan pangan nasional. Hal ini disampaikan saat menghadiri pelantikan pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) se-Jawa Timur di Kantor Gubernur, Kamis, 24 Juli 2025.
Dalam sambutannya, Khofifah menegaskan bahwa Jawa Timur saat ini menjadi provinsi dengan produksi padi tertinggi di Indonesia.
“Jatim siap menjadi lumbung pangan nasional. Kita tidak hanya bicara ketahanan, tapi kedaulatan pangan,” ujar Khofifah.
Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa target swasembada gula yang semula dipatok tercapai pada 2028, kini dipercepat menjadi 2026. Jawa Timur ditunjuk pemerintah pusat sebagai lini terdepan dalam program percepatan tersebut.
Untuk mendukung target itu, Khofifah menyebut telah disiapkan lahan seluas 100 ribu hektare, dengan 70 ribu hektare di antaranya akan mengalami proses bongkar ratoon (peremajaan tebu) pada semester I tahun ini.
“Kita ingin HKTI menjadi bagian dari sejarah, bahwa swasembada gula pertama kali bisa diwujudkan dari Jawa Timur,” katanya.
Selain fokus pada gula, Khofifah juga menyoroti pentingnya ketersediaan pakan ternak. Ia mendorong para petani dan peternak untuk memperluas penanaman tanaman indigofera, yang dikenal memiliki kandungan protein tinggi dan cocok sebagai pakan kambing maupun sapi.
“Kalau indigofera diperbanyak, maka ketersediaan pakan ternak di Jatim akan berlimpah. Ini mendukung penguatan sektor peternakan kita,” ujar Khofifah.
Ia berharap sinergi antara pemerintah daerah dan HKTI dapat memperkuat ketahanan pangan dari hulu hingga hilir di Jawa Timur. (*)



