Nasional

KBP Dhofir: Ulama Punya Peran Sentral Lawan Radikalisme Digital

CIREBON, LensaMadura.com – Kasubdit Kontra Ideologi Densus 88 Antiteror Polri, Komisaris Besar Polisi Moh Dofir, menilai peran ulama penting dalam menangkal penyebaran radikalisme di era digital.

Pernyataan itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam Mudzakaroh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon, yang dihadiri sekitar 150 ulama se-kabupaten pada Sabtu, 27 September 2025.

“Radikalisme hari ini banyak menyusup melalui ruang digital. Karena itu, ulama dan tokoh agama harus menjadi garda terdepan dalam menangkal narasi yang merusak persatuan bangsa,” ujar Moh Dofir.

Menurutnya, media sosial hingga kini masih menjadi sarana utama kelompok radikal dalam menyebarkan propaganda. Karena itu, ia menekankan upaya pencegahan tak bisa hanya dibebankan kepada aparat keamanan.

“Kunci utamanya ada pada deteksi dini, partisipasi masyarakat, dan sinergitas. Ulama dan penyuluh agama diharapkan aktif melaporkan aktivitas mencurigakan sebagai langkah awal pencegahan,” ujarnya.

Acara yang digelar di Jalan R. Dewi Sartika Nomor 130, Sumber, Kabupaten Cirebon, berlangsung khidmat dan tertib.

Forum tersebut menegaskan komitmen bersama antara aparat negara dan ulama untuk menjaga keutuhan NKRI dari ancaman radikalisme. (*)

Related Articles

Back to top button