BeritaDiscover

Jadi Pelopor Rokok Lokal Tembus Nasional, Mahaputera Nusantara Diganjar SMSI Award 2025

SUMENEP, LensaMadura.com – PT Mahaputera Nusantara produsen rokok Makayasa milik H Supriadi menerima pengharagaan SMSI Award 2025 dari Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumenep sebagai Pelopor Rokok Kretek Lokal Berdaya Saing Nasional.

Pengharagaan itu diterima dalam acara Malam Anugerah SMSI Award 2025 dan pelantikan pengurus SMSI Se-Madura di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Rabu malam, 28 Mei 2025.

Dalam rilis resmi SMSI Sumenep, penghargaan itu diberikan sebagai apresiasi atas kiprah H Supriadi mengembangkan perusahaannya merambah industri melalui produksi rokok Makayasa.

Tentu, perjalanan yang dilalui H Supriadi tak segampang membalikkan telapak tangan. Semuanya bermula dari usaha rumahan di kampung halamannya. Tepatnya di Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep.

Berkat kerja keras dan kegigihannya, rokok Makayasa yang ia kelola mampu merambah pasar di wilayah Nusa Tenggara dan Kalimantan, bahkan mulai dilirik oleh pasar internasional.

Tak hanya fokus pada produksi, PT Mahaputera Nusantara juga turut membuka lapangan kerja bagi masyarakat Sumenep. Kini, ratusan pelinting rokok lokal diberdayakan secara berkelanjutan.

Kunci keberhasilan H Supriadi terletak pada inovasi. Ia menghadirkan cita rasa khas rokok Madura yang mampu bersaing dengan merek-merek besar skala nasional.

“Penghargaan ini saya persembahkan kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung perjalanan Mahaputera Nusantara dari nol hingga berada di titik ini,” kata H Supriadi dalam keterangan yang diterima LensaMadura.com, dikutip pada Jumat, 30 Mei 2025.

Pria yang akrab H. Adi itu berpandangan, penghargaan dari SMSI Sumenep menjadi peneguh bahwa industri lokal memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang. Kuncinya, kata dia, melalukan inovasi, kolaborasi untuk membangun jaringan distribusi yang lebih luas.

“Kami ingin Mahaputera Nusantara tak hanya sekadar perusahaan rokok. Kami ingin menjadi simbol kebangkitan ekonomi lokal yang berakar pada budaya dan kearifan desa-desa di Madura,” tandasnya. (*)

Related Articles

Back to top button