Nasional

HKTI Sumenep Pamerkan Produk Lokal Unggulan dalam Pelantikan HKTI se-Jatim

SURABAYA – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Sumenep memamerkan beragam produk lokal unggulan dalam pelantikan HKTI se-Jawa Timur, yang digelar digelar di halaman Kantor Gubernur Jawa Timur pada Kamis, 24 Juli 2025.

Acara tersebut menjadi ajang unjuk gigi bagi daerah-daerah dalam menampilkan potensi pertanian dan olahan lokal masing-masing.

Ketua HKTI Sumenep, Nyai Hj Dewi Khalifah, menyatakan bahwa partisipasi ini bukan sekadar seremonial, melainkan bagian dari upaya memperkuat kemandirian petani dan memperluas pasar produk lokal.

“Kami hadir membawa kekayaan bumi Sumenep. Ini bukti bahwa petani tidak hanya menghasilkan, tapi juga mampu berinovasi,” kata Nyai Hj Dewi Khalifah.

Stan HKTI Sumenep menampilkan sederet produk olahan pertanian khas Madura bagian timur. Mulai dari kelor, melon, hingga kopi racik berbahan dasar cabai jamu, temulawak, jahe, dan kunyit putih. Tak ketinggalan, teh kelor merek Maroggi, jagung ketan, serta kapsul herbal berbahan kelor turut mencuri perhatian para pengunjung.

Menurut Nyai Eva, sapaan akrabnya, mengatakan produk-produk tersebut telah melalui proses pengolahan yang higienis dan memiliki nilai tambah ekonomi bagi petani lokal.

“Kami ingin menunjukkan bahwa produk lokal kita tidak kalah bersaing dengan produk luar. Maroggi (kelor) berpotensi diolah lebih modern,” tambahnya.

Dia juga menjelaskan, daun kelor salah satu komoditi ekspor andalan Kabupaten Sumenep. Selain itu jamu tradisional keraton Sumenep yang resep racikannya khasiatnya sudah turun temurun

HKTI Sumenep juga mendorong penguatan kemitraan antara petani, pelaku UMKM, dan pemerintah daerah agar pengembangan produk-produk ini berkelanjutan.

“Kami siap menjadi tulang punggung ketahanan pangan, bukan hanya di Sumenep, tapi juga untuk Jawa Timur,” kata mantan Wakil Bupati Sumenep itu.

Turut hadir dalam kesempatan itu lain Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Paranwansa, Forkopimda Jatim, Ketua HKTI Jatim H Arum Sajil mewakili DPN HKTI Nasional, dan DPD RI Lia Istifhama.

Dalam kesempatan itu, penanaman indigofera turut mendapat perhatian khusus dari HKTI Sumenep

“Sebanyak 26.000 bibit indigofera ditanam secara serentak sebagai langkah awal pengembangan pakan ternak di wilayah Sumenep,” pungkasnya. (*)

Related Articles

Back to top button