SUMENEP, lensamadura.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep tengah mengoptimalkan program Pompanisasi dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian di kawasan sawah tadah hujan di wilayah itu.
“Program pompanisasi di Kabupaten Sumenep ini sudah berjalan sejak tahun 2023 lalu melalui bantuan dua unit pompa dari Kementan untuk didistribusikan di dua kawasan,” kata Kepala DKPP Sumenep Chainur Rasyid dikutip Netra News, Jumat, 26 April 2024.
Ia menjelaskan, untuk tahun 2023 pihaknya mendapatkan dua unit dari Kementan. Sementara tahun ini mengusulkan lebih banyak lagi untuk didistribusikan di seluruh kecamatan berbasis persawahan.
Inung, sapaan akrab Chainur Rasyid, melanjutkan, pendistribusian program pompanisasi ini akan diprioritaskan di kawasan persawahan tadah hujan.
“Hampir seluruh Kecamatan di Sumenep memiliki kawasan persawahan tadah hujan yang akan jadi prioritas. Seperti di Gapura, Manding, Saronggi, Guluk-guluk, Pasongsongan, Lenteng dan banyak lagi,” jelasnya.
Pihaknya berharap, pompanisasi ini bisa memberikan dampak signifikan untuk meningkatkan produktivitas petani di persawahan tadah hujan, terutama dalam menghadapi musim kemarau nanti.
“Sehingga dengan adanya program Pompanisasi ini, diharapkan petani bisa melakukan aktivitas penanaman menjadi dua kali sampai tiga kali dalam satu tahun,” tandasnya.
Perlu diketahui, pompanisasi merupakan program Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memanfaatkan air sungai untuk mengoptimalkan lahan persawahan kering akibat cuaca buruk seperti fenomena El Nino yang melanda Indonesia. (red)