SUMENEP, lensamadura.com – Anggota DPRD Sumenep Dapil IV H Zainal Arifin angkat bicara terkait hancurnya jalan poros atau utama Desa Montorna, Kecamatan Pasongsongan..
Politisi PDIP yang akrab disapa Ji Zinal ini menyebut, jalan utama yang rusak parah itu milik desa. Bukan tanggung jawab kabupaten.
“Desa mestinya mengalokasikan dana desa untuk infrastruktur. Jika tak cukup, sekarang banyak program bantuan keuangan (BK) desa,” kata Ji Zinal anggota DPRD Sumenep 2019-2024 itu, Selasa, 23 April 2024.
Apalagi, kata dia, sekelas kades Montorna. Banyak dewan yang didukungnya terpilih. Sehingga mudah mencari solusi untuk ngaspal jalan desanya yang rusak. Misal melalui BK desa.
“Meskipun, kadang enggan mengalokasikan DD dan BK untuk dibangunkan jalan karena tidak menguntungkan secara materi,” ujar caleg terpilih hasil Pemilu 2024 ini.
Diberitakan sebelumnya, akses jalan utama desa Montorna, Pasongsongan kembali dikeluhkan warga setempat. Pasalnya, kondisi infrastruktur di wilayah itu hingga saat ini dibiarkan tetap rusak parah.
“Sudah lama tidak ada perbaikan. Bahkan hingga 2019 sejak kepala desa berganti, sampai sekarang jalan utama tetap dibiarkan rusak. Padahal jalan tersebut merupakan pusat aktivitas masyarakat,” kata salah satu warga Montorna, Indah Susanti, Jumat, 19 April 2024.
Indah menjelaskan, dari arah selatan hingga ke utara, jalan utama yang rusak itu menghubungkan beberapa dusun di desa tersebut.
“Sedangkan jalan ke arah barat menuju Dusun Tanunggul juga rusak,” jelasnya.
Jika musim hujan tiba, lanjut dia, kondisi jalan utama desa Montorna tersebut becek, licin, hancur, dan berlumpur. Sehingga mengganggu aktivitas warga dan membahayakan pengguna jalan.
“Sangat sulit dilalui. Padahal jalan ini merupakan akeses pendidikan, perekonomian, dan kegiatan peribadatan masyarakat di desa kami,” keluhnya.
Sementara, Sekretaris Desa Montorna Moh Huri mengakui, sebelum kepemimpinan kepala desa Ach Junaidi sejak 2019, jalan tersebut memang sudah rusak parah.
“Tapi selama Pak Junaidi jadi kades, kami tidak banyak menganggarkan karena terkendala Covid 19,” kata Moh Huri, Sabtu, 20 April 2024.
Namun dia menyebutkan, untuk tahun 2024 pihaknya sudah menganggarkan secara maksimal recana perbaikan meski tidak semuanya, karena anggaran terbatas.
“Sudah ketok palu dianggarkan melalui Musrenbangdes. Cuma realisasinya lambat karena di Montorna sering hujan. Insyaallah bulan Juni kami bisa mulai mengerjakan,” ungkapnya.
Jalan utama desa Montorna yang paling rusak parah itu, kata dia, berada di Dusun Delima, Tanggulun, Montorna, dan Dusun Lenteng.
Huri menjelaskan, untuk rencana perbaikan, pihaknya sudah melakukan pengukuran di beberapa titik jalan yang rusak tersebut.
“Lokasi yang akan diperbaiki masuk Dusun Bangsoka blok Kalapayan, Dusun Komes, Dusun Delima, Dusun Tanggulun, dan Dusun Montorna. Itu jalan poros desa,” pungkasnya. (rif/red)