![]() |
Achmad Yunus (tengah) saat memberikan sambutan dalam acara Pelantikan Pengurus Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) di Hotel C1 Kabupaten Sumenep/foto: Achmad Yunus for LensaMadura.Com |
Sumenep, LensaMadura.Com – Pelantikan pengurus Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Sumenep usai digelar. Bertempat di Hotel C1 Jl. Sultan Abdurrahman, Gedung Kota Sumenep, Sabtu 13 Maret 2021.
Dalam acara bertajuk “Sekali Layar Terkembang, Surut Kita Berpantang” itu dihadiri oleh sejumlah pihak, antara lain KH. D. Zawawi Imron, Wakil Bupati Sumenep Ny. Hj. Dewi Khalifah, MH. dan Kiai Hazmi Basyir selaku Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi Pemuda Pancasila.
Achmad Yunus selaku ketua MPC PP Sumenep mendorong gerakan Pemuda Pancasila lebih sinergis dan akulturatif, utamanya dalam rangka turut membumikan nilai-nilai pancasila itu sendiri.
“Gerakan Pemuda Pancasila akan menyesuaikan dengan tradisi dan budaya Kota Sumenep sebagai kota santri. Pesantrenlah yang menjadi sumber dari nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, demokrasi dan persatuan,” kata Achmad Yunus dalam rilis yang diterima media ini.
Dirinya juga menjelaskan, Pemuda Pancasila turut hadir menjadi garda terdepan dalam mengawal transformasi gerakan pemuda yang inklusif dan terbuka bagi semua kalangan.
“Hal yang paling penting membentengi generasi muda dari pengaruh paham yang mencederai nilai-nilai Pancasila. Seperti komunisme, kapitalisme dan liberalisme,” tambahnya.
Selain itu, Yunus mengatakan bahwa Pemuda Pancasila memiliki inisiasi besar dalam agendanya ke depan. Salah satu program yang menjadi prioritas utama yakni mengusulkan KH. Abdullah Sajjad sebagai pahlawan nasional. Hal ini senada dengan visi-misi Pemuda Pancasila.
“Secara resmi kami telah mengusulkan kepada pemerintah terkait pemberian gelar pahlawan nasional bagi KH. Abdullah Sajjad,” kata Yunus.
KH. Abdullah Sajjad merupakan kiai yang berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dalam sejarahnya, KH. Abdullah Sajjad syahid karena ditembak saat melawan agresi militer Belanda ke-2 di Lapangan Guluk-guluk Sumenep tahun 1947.
“Perjuangan beliau harus kita teladani. Sosok yang memiliki jiwa patriotisme yang tinggi, sepantasnya mendapatkan penghargaan besar. Dan ini menjadi tanggung jawab moral kita bersama sebagai generasi muda,” kata Yunus.
Sementara itu, usulan tersebut disambut baik oleh Nyai Dewi Khalifah, MH. Dirinya juga mendukung penuh terkait pemberian gelar pahlawan nasional kepada kiai pejuang seperti KH. Abdullah Sajjad.
“Ini sangat penting, agar kita semua selalu mengenang jasa-jasa pejuang kemerdekaan seperti KH. Abdullah Sajjad,” kata Nyai Eva dalam sambutannya.
Sejurus dengan itu, Nyai Eva menambahkan bahwa dirinya juga siap bekerjasama dengan Pemuda Pancasila, terutama dalam rangka mendidik kaum milineal untuk membangun etos wirausaha bagi pemuda.
“Agar potensi ekonomi di Sumenep tergarap dengan serius,” tukas orang nomor dua di Kab. Sumenep itu.
Lebih lanjut, bagi Yunus, usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada KH. Abdullah Sajjad menjadi komitmennya bersama Pemuda Pancasila.
“Harus kita hormati segala jasa perjuangan KH. Abdullah Sajjad. Meskipun, pemberian gelar ini tak seberapa dibanding dengan pengorbanan beliau kepada bangsa dan negara ini,” pungkasnya. (rip)