Berita

Warga Lebeng Barat, Pasongsongan Keluhkan Kondisi Proyek PATM

258
×

Warga Lebeng Barat, Pasongsongan Keluhkan Kondisi Proyek PATM

Sebarkan artikel ini
Kondisi poyek PATM di Lebeng Barat, Pasongsongan, Sumenep (lensamadura.com/dok)

SUMENEP, lensamadura.com – Kondisi proyek pompa air tanpa motor (PATM) yang berlokasi di Lebeng Barat, Pasongsongan, Sumenep masih jadi perbincangan publik.

Setelah menuai kritik dari sejumlah aktivis, pengamat, dan praktisi hukum, kini polemik proyek PATM itu juga mendapat respons dari warga Lebeng Barat, Pasongsongan secara langsung.

DISPLAY ADVERTISING
Ucapan Ramadan KPU Sumenep

Salah satu warga Lebbeng Barat, Pasongsongan inisial OB ikut angkat suara terkait kondisi PATM yang sudah ambruk.

Menurut OB, sebagai warga yang tinggal di sekitar lokasi proyek, pihaknya menyesali kondisi PATM yang kini gagal beroperasi.

“Ambruknya pembangunan PATM tersebut akibat kurangnya dinas dalam menganalisa tempat lokasi yang dijadikan sebagai tempat proyek, sehingga bahan-bahan yang dialokasikan ke proyek tersebut kurang maksimal,” kata OB, Selasa, 11 Juni 2024.

Baca Juga :  Tagih Janji Delapan Program Unggulan Bupati-Wabup Sumenep, Gempar Demo Kantor Bupati

OB berkata, sebelum proyek dikerjakan seharusnya lokasi yang akan dijadikan tempat PATM itu disurvei terlebih dahulu. Misal, kata dia, menganalisa dampak besarnya arus air di wilayah objek proyek tersebut.

“Kalau menganalisa ketika proyek selesai, maka sama halnya bohong,” tambahnya.

Ia menilai, kurangnya perhatian dan keseriusan penuh terhadap hasil yang telah dilakukan selama pembangunan PATM, menyebabkan proyek tersebut beroperasi dengan gagal.

“Sangat disayangkan, Mas. Anggaran miliaran hanya menambah sampah di Pasongsongan serta mencemari sungai,” ujarnya.

Warga lainnya Inisial EN asal Desa Perancak, Pasongsongan, Sumenep juga menyesali adanya pembangunan proyek PATM tersebut.

Pasalnya, proyeksi yang peruntukannya digunakan warga Desa Lebbeng Barat, Pasongsongan dan tiga desa sekitarnya untuk mengoptimalkan kinerja lahan pertanian yang mafhum dilanda kekeringan tatkala musim kemarau, batal beroperasi dan tuai kekecewaan

Baca Juga :  Danramil Larangan Pamekasan Perintahkan Babinsa Terus Imbau Masyarakat Tentang Prokes

“”Empat desa yang dimaksudkan adalah Desa Lebbeng Barat, Lebbeng Timur, Prancak dan Desa Montorna,” kata EN warga Desa Prancak, Pasongsongan, Senin, 10 Juni 2024.

EN juga menyebutkan bahwa dibangunnya proyek PATM ini hasilnya tidak bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat utamanya untuk mengaliri air ke lahan pertanian

“Proyek PATM ini hasilnya tidak dapat mengaliri lahan pertanian seluas 106 hektar. Jadi, buat apa adanya PATM itu?,” tanyanya lebih lanjut.

Sementara itu, Andriyadi aktivis Aliansi Pemuda Reformasi Melawan (ALARM) terus mendesak aparat hukum untuk mengusut tuntas laporan kasus dugaan korupsi yang menggerayangi proyek PATM yang saat ini masih mangkrak.

“Kami minta penegak hukum serius mengusut tuntas dugaan korupsi proyek PATM yang ditangani penyidik Polda Jatim,” kata Andriyadi.

Baca Juga :  SKK III Resmi Dibuka, Kopri PC PMII Sumenep Siap Kawal Kaderisasi

Oleh karena itu, OB mengaku sangat mendukung langkah yang diambil aktivis tersebut untuk mendesak Polda Jatim agar segera menetapkan para tersangka dugaan korupsi proyek PATM tersebut.

Dimana sebelumnya diberitakan, mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Alam (PUSDA) Kabupaten Sumenep Chainur Rasyid disebut-sebut sebagai biang kasus dugaan korupsi pembangunan proyek pompa air tanpa motor (PATM).

Chainur Rasyid menangani mega proyek PATM di Desa Lebbeng Barat, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, beberapa tahun silam. Namun, kini kondisi proyek itu sudah hancur berantakan sebelum waktunya, karena disinyalir tidak sesuai RAB.

Media ini pun berupaya melakukan konfirmasi kepada Chainur Rasyid. Namun yang bersangkutan enggan memberikan keterangan. (*/rif)

Info LensaMadura