Tim Sepak Bola Jatim Juara PON 2024

Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh mendampingi tim Sepak Bola Jatim usai mendapatkan Medali Emas dalam laga final usai mengalahkan tim Jabar (1-0), di Stadion Harapan Bangsa, Banca Aceh, Rabu, 18 September 2024. :LENSAMADURA/Koni Jatim

BANDA ACEH, lensamadura.com – Tim sepak bola Jawa Timur (Jatim) berhasil menjadi jura pada PON XXI 2024 Aceh-Sumut.

Tim sepak bola Jatim berhasil meraih medali emas usai mengalahkan tim Jawa Barat (Jabar) pada laga final, di Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh, NAD, Rabu, 18 September 2024 malam.

Kemenangan tim sepak bola Jatim malam itu, setelah menunggu 16 tahun lamanya pada PON XVII di Kalimantan Timur (Kaltim) di era Andik Firmansah, yang juga meraih medali emas.

Pada final cabang olahraga (cabor) PON XXI 2024 Aceh-Sumut, lawan Wigi dan kawan kawan bukan lawan yang mudah untuk dikalahkan, namun harus melewati banyak tekanan, bahkan wasit banyak mengeluarkan kartu kuning dan kartu merah untuk kedua kesebelasan.

Tim Jabar, pada laga semi final melenggang ke final usai mengalahkan 5-4 Kalimantan Selatan (Kalsel) lewat drama adu penalti. Ini setelah bermain dengan skor kacamata hingga extra time 2×15 menit berakhir.

Sementara, tim yang Jatim yang diarsiteki Fakhri Husaini melaju ke grand final usai menang tipis 3-2 atas tuan rumah Aceh.

Baca Juga :  Slamet Sabet Perunggu Binaraga di PON 2024

Laga final cabor sepak bola, mungkin kali pertama PSSI Pusat langsung menurunkan wasit dan perangkat pertandingan Liga I. Hal itu, untuk memberikan kualitas pertandingan yang enak ditonton dan pembelajaran bagi pemain muda Indonesia, agar benturan – benturan konflik sedikit dihindari dengan kualitas wasit Liga I.

Tak ayal, jalannya pertandingan tersebut, babak pertama kedua tim bermain landai. Namun Jatim lebih banyak mengambil inisiatif penguasaan bola. Sedang Jabar sesekali melancarkan serangan balik, yang masih dapat dijinakkan Jatim.

Beberapa peluang, mampu tercipta oleh kedua tim di babak yang pertama. Tetapi sampai waktu tambah 2 menit selesai, gol tidak terjadi.

Sebagai informasi, laga final ini mencuri perhatian masyarakat Aceh untuk berbondong-bondong ke stadion. Mereka sangat menikmati atmosfer pertandingan dengan cuaca sejuk usai hujan sepanjang sore.

Ini, lantaran pelatih Fakhri Husaini asli Aceh. Tak heran mereka juga ikut berdiri dan berteriak saat Jatim mengancam gawang Jabar.

Bahkan dukungan suporter Jatim, dengan nyanyian khas suporter yang ditunjukkan juga ditirukan para penonton yang memenuhi stadion. Layaknya, nyanyian khas suporter Jatim, para suporter membawakan lagu-lagu hits, termasuk ucapan terima kasih kepada Aceh dan Sumut. Serta shalawat Nabi SAW.

Baca Juga :  Optimis, Perbasi Jatim Target Sapu Bersih Emas PON 2024

Usai turun minum, tidak ada perubahan berarti, pertandingan masih berlangsung dalam tempo sedang dengan skor kaca mata.

Fakhri Husaini di 20 menit awal babak kedua, melakukan sejumlah pergantian pemain. Untuk refreshing, juga taktikal. Namun belum juga dapat membongkar pertahanan Jabar.

Perubahan taktikal yang terlihat, Jatim mencoba melepaskan tembakan percobaan dari jarak jauh. Meski belum membuahkan hasil, namun efektif merusak fokus bertahan Jabar.

Alhasil, sebuah long ball dari Rano Jutati berhasil dikuasai Wigi Pratama dan langsung melakukan speed dribbling. Begitu masuk area 16, sebuah tekel dilancarkan pemain bertahan Jabar. Wigi pun terjatuh, dan wasit langsung menunjuk titik putih menit ke-70.

Terjadi protes kepada wasit, kompak dilakukan oleh hampir semua pemain Jabar, yang menilai Widi melakukan diving. Namun wasit tak bergeming, dan penalti sukses dijalankan oleh gelandang energik Rano, gol menit 74, skor 1-0 untuk Jatim unggul sementara.

Baca Juga :  Prediksi Skor Tunisia vs Prancis Piala Dunia 2022; Perjalanan Les Bleus Makin Sempurna di Fase Grup?

Ketinggalan satu gol, Jabar menjawab dengan keluar menyerang. Sejumlah set piece dan open play pun didapat, termasuk melakukan penggantian pemain. Tetapi skor tidak berubah hingga menit ke-85.

Tak mau keunggulannya sia-sia, para pemain Jatim berupaya memainkan tempo dengan memperlambat permainan. Lewat penguasaan bola selama mungkin dan mengulur waktu utamanya saat terjatuh.

Taktik ini cukup efektif guna memantik mental Jabar sampai menit ke-90. Sehingga upaya serangannya begitu tergesa-gesa, dan beberapa peluangnya gagal menemui sasaran.

Wasit menambah waktu 5 menit di akhir babak yang kedua. Dan, sampai menit 90+2 skor tak berubah.

Menit 90+3 wasit memberikan kartu kuning kedua kepada Wigi, dan kartu merah. Menyisakan dua menit waktu tambahan, mulai pertandingan memanas. Jabar tampak tersulut mentalnya karena aksi-aksi mengulur waktu Jatim.

Dan akhirnya menit 90+6 wasit meniup peluit panjangnya tanda akhir babak kedua. Dan Jawa Timur juara cabor sepak bola mengulang edisi 2008 PON XVII Samarinda, Kalimantan Timur. (kj/mr)

Dapatkan Berita Terupdate dari Lensa Madura di: